Drama Korea ‘Karma’ di Netflix: Utang, Dosa, dan Balas Dendam

Netflix baru-baru ini merilis drama Korea berjudul “Karma”, yang mengangkat tema kompleks mengenai utang, dosa, dan balas dendam. Dalam serial ini, penonton diajak menyelami kisah Park Jae-yeong, seorang dokter muda yang terjebak dalam situasi sulit yang berujung pada keputusan menyimpang.

Cerita dimulai dengan adegan menggemparkan di sebuah pabrik terbengkalai, di mana Jae-yeong yang tertangkap sedang disekap, mengalami luka bakar sebagai akibat dari kebakaran yang dianggap sebagai upaya untuk membunuhnya. Setibanya di rumah sakit, ia diselamatkan tetapi menyimpan sebuah rahasia besar. Lima belas hari sebelum insiden itu, hidup Jae-yeong dipenuhi dengan masalah keuangan yang mengganggu. Ia terlilit utang pada rentenir setelah investasi kripto yang gagal, dan terpaksa menghadapi ancaman untuk membayar utang tersebut dalam waktu 30 hari.

Masalah semakin rumit ketika Jae-yeong mendapati ayahnya terlibat dalam sebuah insiden mobil yang mengakibatkan ia berupaya memanfaatkan situasi untuk memperoleh uang. Di tengah kekacauan tersebut, Jae-yeong menemukan jalan pintas yang berbahaya: merencanakan pembunuhan terhadap ayahnya untuk mengklaim uang asuransi. Dia kemudian berkolaborasi dengan Jang Gil-ryong, mantan anggota geng yang berpotensi untuk merealisasikan rencananya.

Drama yang disutradarai oleh Lee Il-hyung ini memiliki struktur semi-anthology, di mana cerita-cerita tampaknya saling terpisah, namun diharapkan akan terhubung seiring berjalannya waktu. Meskipun mengangkat kisah sederhana seorang pria terdesak yang nekat melakukan pembunuhan demi uang, nuansa yang dihadirkan terasa dalam, mengingatkan penonton pada film “Crash” yang kontroversial.

Dengan episode pertama yang menyajikan kira-kira satu jam tayang, penonton dibawa ke dalam dunia kelam Jae-yeong. Meskipun alurnya terkesan lamban, setiap keputusan yang diambil oleh karakter utama memungkinkan penonton untuk merasakan ketegangan yang berkembang. Dialog dan situasi karakter memberikan gambaran jelas mengenai keadaan psikologis mereka yang terjebak dalam dilema moral.

Kim Sung-kyun, yang memerankan Jang Gil-ryong, berhasil mencuri perhatian dengan penampilannya yang kuat sebagai karakter intimidatif. Kualitas aktingnya berpadu dengan situasi genting yang dihadapi Jae-yeong, memperkuat tema balas dendam dan konsekuensi dari pilihan buruk.

“Karma” memang menyuguhkan potensi yang menjanjikan untuk menjadi tontonan yang menggugah, meskipun ada kemungkinan penonton merasa frustrasi dengan kelambatan alur penceritaan. Pertanyaannya adalah sejauh mana penonton sanggup bertahan dengan alur yang melambat sebelum semua benang merah tersebut mulai tampak?

Secara keseluruhan, meski berangkat dari premis yang sederhana, “Karma” membangkitkan rasa penasaran. Momen-momen dramatis dan karakter dengan beragam latar belakang menambah kedalaman cerita. Diharapkan, episode-episode selanjutnya dapat mengeksekusi jalinan narasi yang lebih cepat, sehingga penonton bisa merasakan puncak ketegangan yang diimpikan.

Dengan semua elemen cerita yang ditawarkan, “Karma” berpotensi untuk menarik perhatian penonton yang tengah mencari drama dengan narasi penuh emosi dan daya tarik thriller. Penonton disarankan untuk mengikuti perkembangan serial ini, meskipun siap untuk menghadapi ritme alur yang mungkin tidak secepat yang diharapkan.

Berita Terkait

Back to top button