“Drama Al-Nassr vs Kawasaki 2-3: Faris Najd Gagal ke Final ACL 2025”

Pertandingan semifinal Liga Champions Asia (ACL) 2025 antara Al-Nassr dan Kawasaki Frontale berakhir menyakitkan bagi tim tuan rumah, Al-Nassr, dengan skor 2-3 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Rabu malam (30/4/2025). Kegagalan ini bukan hanya sekadar kehilangan kesempatan untuk melaju ke final, tetapi juga memperpanjang penantian Al-Nassr untuk meraih gelar pertama di kompetisi bergengsi Asia ini.

Dalam laga tersebut, Al-Nassr yang dipimpin pelatih Stefano Pioli berharap untuk memanfaatkan kehadiran megabintang Cristiano Ronaldo sebagai faktor penentu. Namun, tim yang dikenal dengan julukan Faris Najd ini justru terlihat kesulitan menghadapi ketangguhan Kawasaki. “Kami membuat terlalu banyak kesalahan, dan itulah yang membuat kami kalah,” ungkap Pioli dalam jumpa pers seusai pertandingan.

Kawasaki Frontale memulai pertandingan dengan baik, unggul segera lewat gol Tatsuya Ito yang mencetak tendangan voli pada menit ke-10. Meskipun Al-Nassr berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Sadio Mane pada menit ke-28, Kawasaki kembali memimpin melalui Yuto Ozeki empat menit sebelum turun minum, menutup babak pertama dengan keunggulan 2-1.

Pada babak kedua, kondisi tidak membaik bagi Al-Nassr. Setelah memasukkan Akihiro Ienaga, Kawasaki semakin menunjukkan ketajamannya dengan gol Ienaga pada menit ke-76, memperlebar jarak menjadi 3-1. Meski Aiman Yahya mencetak gol hiburan untuk Al-Nassr di menit-menit akhir, hasil akhir tetap 2-3.

Berikut adalah ringkasan situasi penting dalam pertandingan:

  • Gol Pertama: Tatsuya Ito (Kawasaki) – 10’
  • Gol Kedua: Sadio Mane (Al-Nassr) – 28’
  • Gol Ketiga: Yuto Ozeki (Kawasaki) – 41’
  • Gol Keempat: Akihiro Ienaga (Kawasaki) – 76’
  • Gol Kelima: Aiman Yahya (Al-Nassr) – Menit akhir

Pioli menyatakan bahwa waktu istirahat yang lebih lama untuk persiapan seharusnya menjadi keuntungan, namun ia mencatat performa anak asuhnya di lapangan kurang memuaskan. Tim didapati banyak kehilangan bola di lini tengah yang membuat mereka tidak mampu menerapkan taktik yang telah dilatih sebelumnya. “Ini menyakitkan bagi tim, pemain, pelatih, dan tentu saja para pendukung Al-Nassr,” tegas Pioli, mengakui bahwa kritik terhadap taktik mereka sangatlah beralasan.

Tak hanya pelatih, para penggemar juga kecewa dengan penampilan yang tidak konsisten meski diperkuat oleh sejumlah pemain bintang. Penampilan Al-Nassr di lapangan dinilai sangat monoton, dan strategi permainan yang diterapkan dinilai tidak efektif dalam menghadapi permainan cepat dan disiplin yang ditunjukkan oleh Kawasaki.

Dengan kekalahan ini, ambisi Al-Nassr untuk mengukir prestasi di pentas Liga Champions Asia harus kembali tertunda. Mereka akan melanjutkan perjalanan mereka dalam kompetisi ini dengan harapan untuk bisa menemukan kembali performa terbaik serta taktik yang lebih variatif di laga-laga mendatang.

Sementara itu, Kawasaki Frontale akan maju ke final ACL 2025 dan bersiap menghadapi Al-Ahli, membawa ambisi untuk meraih gelar juara. Kesempatan ini menjadi titik tolak bagi Kawasaki untuk menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim teratas di Asia. Dengan demikian, perjalanan Al-Nassr di ACL musim ini berakhir di semifinal, meninggalkan catatan penting untuk dievaluasi di masa depan.

Berita Terkait

Back to top button