Dr Richard Lee Disindir Doktif soal Haji & Sunat, Ini Balasannya!

Perseteruan antara dr Richard Lee dan Dokter Detektif, yang lebih dikenal sebagai Doktif, kembali mencuri perhatian publik. Pada Selasa, 15 April 2025, dr Richard menerbitkan video yang menunjukkan Doktif berkomentar mengenai identitas agama dr Richard yang merupakan seorang mualaf. Dalam video tersebut, Doktif menantang dr Richard untuk menunjukkan keseriusannya dalam menjalani ajaran Islam, terutama terkait dengan kewajiban ibadah haji.

Keputusan Doktif untuk mengungkapkan keraguan atas komitmen dr Richard sebagai mualaf memicu reaksi beragam di media sosial. “Untuk Saudara Richard, kamu mualaf sudah dua tahun ya? Kamu mampu. Berarti kamu sudah kena pasal wajib untuk haji,” ujarnya tegas, yang langsung mendapatkan banyak sorotan dari netizen. Pengalaman dr Richard merayakan Natal pada bulan Desember 2024 dianggap menjadi alasan tambahan bagi Doktif untuk mempertanyakan integritas keimanannya.

Tidak hanya menghujani dr Richard dengan pertanyaan mengenai ibadah haji, Doktif juga menyebutkan kewajiban lain yang harus ditegakkan oleh seorang Muslim, seperti salat dan puasa. Ia bahkan menyinggung dua tokoh ustaz terkenal, Derry Sulaiman dan Felix Siauw, yang diduga menjadi guru spiritual bagi dr Richard, dengan menegaskan bahwa mereka sepatutnya menyarankan dr Richard untuk segera menunaikan haji.

Pernyataan Doktif semakin menjadi sorotan ketika ia menanyakan secara langsung kepada dr Richard, “Udah daftar haji belum? Udah di-khitan belum?” Sikapnya yang dianggap provokatif ini memicu gelombang reaksi di media sosial, di mana banyak netizen mengecam perilaku Doktif yang terkesan mencampuri urusan pribadi dan ibadah seseorang.

Menanggapi sindiran tersebut, dr Richard dengan sigap memberikan balasan melalui akun media sosialnya. Ia menunjukkan rasa skeptis terhadap pertanyaan Doktif yang menyinggung tentang sunat. “Udah sunat belum? Spill cara buktiinnya dong,” tulis dr Richard dengan nada santai, diiringi emoji tertawa. Dalam balasan tersebut, meskipun dibalut dengan guyonan, dr Richard menyampaikan pesan mendalam mengenai ajaran Islam yang ia pelajari. Ia menekankan bahwa dalam agama Islam, tidak ada ajaran yang memperbolehkan seseorang untuk menghakimi orang lain, bahkan yang dianggap pendosa.

“Saya percaya kita semua tidak memiliki hak untuk menilai dosa atau pahala orang lain,” ucap dr Richard, menegaskan pentingnya saling memahami dan memerlukan ampunan di kalangan umat manusia. Lewat pernyataan tersebut, dr Richard juga menyindir Doktif dengan menyatakan bahwa orang yang paling berisik dalam menghakimi seringkali juga lupa bahwa mereka sendiri perlu mendapatkan ampunan.

Sementara itu, perdebatan ini menarik perhatian publik, banyak netizen mengecam tindakan Doktif yang dianggap telah melewati batas. Salah satu komentar datang dari pengguna media sosial yang mempertanyakan relevansi sikap Doktif. Beberapa bahkan meminta Doktif untuk menunjukkan bukti terkait dengan klarifikasi yang dibutuhkannya.

Melihat perkembangan situasi ini, dr Richard pun berencana menjelaskan lebih lanjut terkait pernyataan yang menjadi bahan perdebatan saat ia melakukan siaran langsung pada Kamis, 17 April 2025. Hal ini menandakan bahwa konflik antara dua figur publik ini masih akan berlanjut, dan masyarakat akan semakin tertarik untuk mengikuti perkembangan selanjutnya.

Dalam era media digital dan sosial yang semakin maju, interaksi antara publik figur seperti dr Richard dan Doktif menunjukkan dinamika baru dalam perdebatan keagamaan dan personal di ruang publik. Ketajaman dalam menyampaikan pendapat, apalagi terkait soal identitas agama, sering kali menjadi isu yang menuai banyak respons dari masyarakat luas. Ke depan, bagaimana mereka merespons satu sama lain akan menjadi sorotan lebih lanjut, seiring dengan harapan agar diskusi menjadi lebih konstruktif dan mendalam mengenai tema-tema agama.

Berita Terkait

Back to top button