D’Masiv Jadi Perusahaan Kedua Beli Hak Nama Halte Transjakarta

Grup band D’Masiv mengukir prestasi baru di industri musik Tanah Air dengan membeli hak penamaan Halte Transjakarta yang terletak di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan. Transaksi ini terjadi pada 3 Maret 2025, bertepatan dengan hari ulang tahun D’Masiv yang ke-22. Dengan langkah ini, D’Masiv menjadi grup musik kedua yang melakukan hal serupa, setelah Swadarma Paragoncorp yang lebih dahulu membeli hak penamaan pada tahun yang sama.

Informasi mengenai pembelian hak nama halte tersebut diumumkan melalui akun X resmi Transport for Jakarta (@TfJakarta). “Yups, di hari ulang tahunnya, tepat pada 3 Maret 2025, grup band D’Masiv resmi membeli hak penamaan Halte BRT Petukangan D’Masiv,” tulis akun tersebut. Halte yang sebelumnya dikenal sebagai Halte Petukangan Utara kini telah berganti nama menjadi Halte Petukangan D’Masiv.

Vokalis D’Masiv, Rian, juga turut membagikan momen bersejarah ini di akun media sosialnya. Ia mengekspresikan rasa bahagianya dengan mengatakan bahwa membeli hak nama halte ternyata lebih masuk akal dibandingkan menunggu tim sepak bola favoritnya, Manchester United, meraih kemenangan. “22 tahun D’Masiv beli halte @PT_Transjakarta,” tulis Rian dengan nada candaan.

Perubahan nama halte ini tidak hanya sekadar formalitas. Hal ini menciptakan momen berharga bagi penggemar band tersebut dan warga sekitar. Rian sendiri berkomentar bahwa mendapatkan nama halte jauh lebih mudah dibandingkan menunggu tim kesayangannya menang. Unggahannya di media sosial menegaskan rasa bangga sekaligus lucunya situasi tersebut, memperlihatkan keakraban D’Masiv dengan penggemarnya.

Pengumuman resmi tentang perubahan nama halte juga dilengkapi dengan peta yang menunjukkan lokasi Halte Petukangan D’Masiv, yang berada di Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan. Hal ini memudahkan masyarakat untuk menemukan halte baru ini, sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar D’Masiv.

Transaksi pembelian hak penamaan halte oleh D’Masiv ini merupakan sebuah langkah inovatif yang menunjukkan adanya kolaborasi antara dunia hiburan dan transportasi publik di Jakarta. Pembelian hak nama ini dianggap sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat terhadap fasilitas publik. Selain itu, hal ini juga memberikan keuntungan bagi pihak Transjakarta dalam hal pemasukan.

Dari perspektif masyarakat, pembelian hak nama halte oleh grup musik terkenal ini dapat membawa dampak positif. Di satu sisi, hal ini menggugah rasa kebanggaan lokal dan keterikatan emosional warga dengan artis yang mereka cintai. Di sisi lain, hal ini juga diharapkan akan meningkatkan jumlah pengguna jasa transportasi umum, mengingat popularitas D’Masiv di kalangan penikmat musik.

Meskipun D’Masiv menjadi grup kedua setelah Swadarma Paragoncorp, ini menunjukkan adanya tren baru di mana brand dan nama-nama publik bisa dipadukan dengan fasilitas transportasi publik. Sebelumnya, Swadarma Paragoncorp berhasil menarik perhatian publik dengan melakukan hal serupa, dan D’Masiv merupakan pembeli kedua yang menunjukkan bahwa banyaknya peluang bagi sektor-sektor lain dalam berkolaborasi dengan institusi pemerintahan.

Dengan langkah ini, D’Masiv berharap agar penggemar mereka tidak hanya menikmati musik, tetapi juga merasa terhubung dengan ruang publik yang ada di Jakarta. Inisiatif seperti ini menjadi harapan baru bagi hubungan erat antara dunia seni dan infrastruktur kota. Hal tersebut menandakan bahwa kreativitas bisa diterapkan di berbagai sektor dan menghadirkan inovasi dalam bentuk yang unik.

Di era digital saat ini, di mana komunikasi dan pengenalan merek menjadi lebih dinamis, langkah D’Masiv pun menunjukkan betapa pentingnya mengenalkan diri di tempat yang strategis. Keputusan untuk membeli hak nama halte ini diharapkan dapat mendorong artis lain untuk melakukan hal yang sama dan semakin meningkatkan interaksi antara seni dan masyarakat dalam konteks infrastruktur kota.

Back to top button