Nasional

Diterjang Ombak, 2 Nelayan Pekalongan Hilang di Laut

Kapal nelayan KM Sumber Rizki yang berlayar dari Kabupaten Batang mengalami kecelakaan tragis di perairan utara Jawa, tepatnya di perairan Kabupaten Pekalongan, pada Rabu, 12 Februari 2025, sekitar pukul 04.00 WIB. Dalam peristiwa tersebut, dua nelayan dilaporkan hilang setelah kapal mereka tenggelam akibat dihantam ombak besar.

Kasedaan ini berawal saat KM Sumber Rizki bertolak dari Dermaga TPI Batang pada Selasa sore. Kapal tersebut melakukan perjalanan menuju perairan utara Wonokerto dan mulai melabuhkan jangkarnya pada pukul 21.00 WIB untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan dengan metode ngobor, yang menggunakan lampu untuk menarik perhatian ikan. Kebangkitan situasi buruk terjadi menjelang subuh ketika kapal baru saja selesai menabur jaring. Bagian buritan kapal tiba-tiba terbenam ke dalam air, membuat kapal tersebut oleng lalu terbalik.

Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, menjelaskan bahwa situasi tersebut sangat mendadak dan berbahaya. "Tenggelamnya kapal mulai terjadi pada Rabu subuh setelah kru kapal menyelesaikan pelaksanaan tabur jaring. Bagian buritan kapal tiba-tiba tenggelam, sehingga mengakibatkan kapal oleng dan akhirnya terbalik. Para kru kapal berenang menggunakan alat seadanya," ujarnya.

Dari total 15 awak kapal (ABK) yang berada di atas KM Sumber Rizki, sebagian besar berhasil dievakuasi oleh awak empat kapal nelayan Pemalang yang berada di sekitarnya. Mereka dengan sigap memberikan pertolongan kepada para korban yang terjatuh ke laut. Namun, kondisi tragis terjadi saat tim menemukan satu korban dalam keadaan meninggal dunia, serta dua nelayan yang masih dinyatakan hilang.

Budiono menyebutkan rincian korban yang berhasil dievakuasi dan mereka yang hilang sebagai berikut:

Korban Selamat:

  1. Dono Bin Warsimo (43 Th/L)
  2. Sumari (45 Th/L)
  3. Kudung Susanto Bin Dalmo (68 Th/L)
  4. Teguh Bin Nuridho (39 Th/L)
  5. Slamet Bin Rasmuin (Alm) (40 Th/L)
  6. Siswanto Bin Rasmuin (Alm) (31 Th/L)
  7. Solikhin Bin Mundijar (54 Th/L)
  8. Soni Bin Andi (14 Th/L)
  9. Pendi Bin Prayetno (23 Th/L)
  10. Gianto Bin Kuri (34 Th/L)
  11. Hasan Bin Istail (Alm) (47 Th/L)
  12. Ahmad Ani Bin Slamet (47 Th/L)
  13. Duryono Bin Dasmun (40 Th/L)
  14. M. Shodikun Bin Maksudi (Alm) (50 Th/L)
  15. Agus Surono Bin Sumarno (37 Th/L)

Korban Meninggal Dunia:

  1. Sumilin Bin Rasmuin (37 Th/L)

Tim Basarnas segera merespons dengan mengirimkan unit siaga dan KN SAR Sadewa 231 dari Semarang untuk melaksanakan pencarian terhadap dua nelayan yang masih hilang, yaitu Hermanto (35 Th) yang berasal dari Kabupaten Batang dan Fakhtur (21 Th) asal Rowosari, Kabupaten Kendal. "Hingga kini masih ada dua korban yang belum ditemukan, kami berharap kedua korban dapat ditemukan segera," tambah Budiono.

Situasi ini semakin memprihatinkan mengingat kondisi cuaca saat kejadian yang tidak bersahabat dengan ombak besar. Tim pencarian yang dikerahkan hari itu berusaha sekuat tenaga untuk mencari tahu keberadaan Hermanto dan Fakhtur, diharapkan dengan cuaca cerah dapat memberikan kemudahan dalam proses pencarian.

Kecelakaan tersebut menjadi pengingat bagi para nelayan akan pentingnya keselamatan saat melaut. Dengan kejadian seperti ini, perlunya meningkatkan standar keamanan dan kewaspadaan selama menjalankan aktivitas di laut menjadi semakin mendesak, agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang.

Mega Puspita adalah seorang penulis di situs berita octopus.co.id. Octopus adalah platform smart media yang menghadirkan berbagai informasi berita dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button