Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menegaskan bahwa dugaan manipulasi laporan keuangan perusahaan yang tengah viral di media tidak benar. Pernyataan tersebut dilontarkan Rahmad dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR yang berlangsung pada Senin, 24 Maret 2025. Situasi tersebut muncul saat Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Golkar, Firman Soebagyo, meminta klarifikasi terkait isu yang beredar.
“Pada pukul 12 siang ini, saya dipanggil oleh Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) dan saat duduk, orang yang membuat laporan itu mengakui bahwa ini hanya analisa dan wacana. Dia meminta maaf dan tidak akan lagi melanjutkan berita-berita yang hoax itu,” ungkap Rahmad.
Dalam penjelasannya, Rahmad menyatakan bahwa laporan keuangan PT Pupuk Indonesia telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan diaudit oleh kantor akuntan publik independen. Ia menekankan bahwa semua laporan keuangan telah melewati pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bagian dari regulasi pasar modal.
“Untuk laporan keuangan tahun 2023, kami mengkonfirmasi bahwa laporan ini telah diaudit oleh PwC dengan opini bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi,” ujarnya. Rahmad juga menegaskan bahwa selain diaudit oleh akuntan independen, laporan yang sama telah mendapatkan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga OJK.
Salah satu isu yang mengejutkan adalah dugaan kerugian sebesar Rp 8,3 triliun. Terkait hal ini, Rahmad menyatakan bahwa semua dana tersebut telah dicatat dalam Laporan Posisi Keuangan atau Neraca pada Aset Lancar Lainnya, sesuai dengan standar akuntansi yang diterapkan. Ia menjelaskan bahwa excess cash yang ada di giro perbankan dialokasikan untuk proyek yang butuh waktu, sehingga dana tersebut dipindahkan menjadi deposito.
“Deposito di atas tiga bulan tidak bisa dibuka sebagai uang tunai, tetapi dicatat sebagai aset lancar. Ini tidak ada unsur manipulasi di dalamnya,” tegasnya.
PT Pupuk Indonesia (Persero) merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memainkan peran krusial dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Sebagai produsen pupuk terbesar di Indonesia, perusahaan ini bertanggung jawab dalam penyediaan pupuk berkualitas dan terjangkau untuk para petani di seluruh nusantara. Dengan jaringan produksi yang luas, Pupuk Indonesia memproduksi berbagai jenis pupuk, seperti urea, NPK, SP-36, hingga pupuk organik, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.
Lebih dari sekadar produsen pupuk, Pupuk Indonesia aktif memberikan edukasi dan bimbingan kepada petani melalui program penyuluhan. Melalui inisiatif ini, para petani dibekali pengetahuan tentang praktik pertanian yang baik dan penggunaan pupuk yang tepat. Ini berkontribusi tidak hanya dalam meningkatkan hasil pertanian tetapi juga dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Pupuk Indonesia terus berinovasi melalui penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Perusahaan juga tengah mengembangkan platform digital untuk mempermudah akses informasi dan distribusi pupuk kepada petani.
Dengan semakin meningkatnya tantangan perubahan iklim dan kebutuhan pangan yang tak kunjung surut, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Keberlanjutan dalam inovasi dan kerjasama yang erat dengan para petani menjadi landasan bagi perusahaan ini untuk memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan pertanian Indonesia.