Dirut Himbara Hadiri Rapat Bareng Prabowo di Istana: Bahas Apa?

Rapat di Istana Negara pada hari Senin (7/4/2025) menyaksikan pertemuan penting antara jajaran direksi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dengan Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan tersebut, dihadiri oleh Direktur Utama beberapa bank BUMN, yaitu Putrama Wahju Setyawan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Darmawan Junaidi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., Hery Gunardi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan Nixon LP Napitupulu dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Rapat ini bertujuan untuk membahas perkembangan terkini serta strategi penguatan ekonomi Indonesia. Melalui ungkapan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam akun media sosialnya, dijelaskan bahwa pertemuan ini merupakan upaya bersama untuk menjaga masyarakat dan meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia menghadapi gejolak dan persaingan global.

Selain para direksi Himbara, sejumlah pejabat negara lainnya turut hadir dalam rapat tersebut. Mereka termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta Menteri Investasi Danantara Rosan Roeslani. Selain itu, ada juga Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.

Berdasarkan informasi sebelumnya, Presiden Prabowo juga dijadwalkan bertemu dengan perwakilan investor, ekonom, dan pelaku usaha di berbagai sektor pada hari Selasa (8/4/2025). Pertemuan ini akan membahas situasi perekonomian terkini, termasuk sikap pemerintah Indonesia terhadap tarif impor dari Amerika Serikat yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump.

Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Prabowo akan memberikan penjelasan langsung mengenai respons pemerintah terhadap situasi perekonomian, khususnya berkaitan dengan tarif impor yang mencapai 32% dan dampaknya terhadap Indonesia. “Yang akan menyampaikan bapak Presiden langsung. Bicara mengenai respons terhadap perekonomian termasuk tarif,” ujarnya.

Dalam konteks ekonomi global yang kian kompleks, kolaborasi antara pemerintah dan sektor perbankan menjadi sangat penting. Dengan adanya diskusi yang melibatkan langsung pemimpin bank BUMN dan orang nomor satu di pemerintahan, diharapkan dapat muncul solusi strategis yang mampu memperkuat sektor ekonomi Indonesia.

Pentingnya pertemuan ini menjadi sorotan mengingat tantangan ekonomi yang dihadapi Indonesia, baik dari dalam maupun luar negeri. Gejolak pasar dan dampak kebijakan luar negeri dapat berdampak langsung terhadap stabilitas ekonomi domestik. Selain itu, kehadiran pejabat tinggi pemerintah dalam rapat ini menunjukkan komitmen serius untuk meningkatkan sinergi antara sektor publik dan swasta dalam menghadapi tantangan tersebut.

Selanjutnya, pertemuan kedua antara Presiden Prabowo dan perwakilan sektor swasta serta investor diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai langkah-langkah strategis yang perlu diambil. Situasi x perekonomian global yang tidak menentu semakin menambah urgensi dari berbagai kebijakan yang akan diambil dalam waktu dekat.

Rapat di Istana ini mencerminkan upaya pemerintah untuk memperkuat koordinasi antar lembaga, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Pemerintah berharap melalui kerjasama yang terjalin ini, Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada dan tetap berada pada jalur pertumbuhan ekonomi yang positif.

Berita Terkait

Back to top button