
Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan momen penting bagi tubuh untuk beristirahat dan melakukan proses detoksifikasi. Selama sekitar 12 jam, organ-organ pencernaan seperti hati, pankreas, lambung, dan usus besar beristirahat. Saat berbuka, organ-organ ini akan bekerja secara optimal untuk menyerap nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu faktor kunci yang mendukung proses detoksifikasi adalah menjaga hidrasi yang cukup selama puasa.
Menjaga tubuh tetap terhidrasi sangat penting, terutama selama bulan puasa. Ketika tubuh mendapatkan asupan cairan yang cukup, proses pengeluaran racun menjadi lebih efektif, dan fungsi metabolisme dapat berjalan dengan baik. Menurut Dr. Allan E. Bani dalam bukunya “Your Water and Your Health”, konsumsi air non-mineral memiliki banyak keunggulan. Air non-mineral tidak mengandung tambahan mineral anorganik yang dapat menumpuk di dalam tubuh, yang justru bisa membebani sel-sel.
Dr. Charles Mayo dari Mayo Clinic juga menggarisbawahi pentingnya pemilihan jenis air yang dikonsumsi. Ia menyatakan bahwa air biasa seringkali mengandung mineral anorganik yang mungkin tidak diperlukan oleh tubuh. Sebenarnya, tubuh manusia memerlukan mineral organik, yang lebih baik diperoleh dari makanan sehari-hari seperti buah-buahan, sayur-sayuran, atau daging. Untuk itu, air dengan kadar mineral yang sangat rendah, seperti air murni, dapat memberikan manfaat lebih besar bagi kesehatan.
Kepada media, Susilo Gunadi, Commercial Director PT. Amidis Tirta Mulia, menjelaskan bahwa air murni adalah pilihan terbaik yang dapat diandalkan untuk menjaga kesehatan selama bulan puasa. “Amidis adalah satu-satunya air murni yang diproses dengan pemanasan di atas 100 derajat Celsius, sehingga bebas dari bakteri, virus, dan partikel berbahaya,” jelasnya. Air murni dengan Total Dissolved Solids (TDS) 0 ppm ini juga lebih mudah diserap oleh tubuh, sehingga membantu ginjal dalam menyaring darah dan mengeluarkan racun.
Untuk memenuhi kebutuhan cairan selama berpuasa, dianjurkan agar setiap individu mengonsumsi sekitar 2 hingga 2,5 gelas air murni saat sahur dan berbuka. Ini penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, terutama mengingat bahwa selama puasa tubuh kehilangan banyak cairan.
Selain fokus pada hidrasi, asupan makanan yang kaya serat dan vitamin juga menjadi faktor penting agar tubuh tetap bugar dan sehat selama berpuasa. Konsumsi buah, sayur, serta sumber protein berkualitas akan mendukung keperluan nutrisi dan menjamin stamina tetap terjaga sepanjang hari.
Pentingnya pemilihan air murni yang tepat selama bulan puasa bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga pada kesehatan mental. Ketika tubuh terhidrasi dengan baik, konsentrasi dan fokus pun akan meningkat, yang sangat dibutuhkan saat menjalani aktivitas sehari-hari.
Dengan bantuan air murni yang berkualitas dan pengaturan pola makan yang seimbang, saluran detoksifikasi tubuh dapat berfungsi dengan optimal. Ini bukan hanya akan membantu Anda merasa lebih segar dan bertenaga, tetapi juga mempercepat proses pemulihan setelah berpuasa. Air adalah elemen vital dalam setiap proses metabolisme, oleh karena itu, memilih air yang tepat sangatlah penting demi kesehatan dan kebugaran kita selama bulan suci ini.