![Denmark Galang Dana Rp 16.000 T untuk Beli California dari Trump!](https://octopus.co.id/wp-content/uploads/2025/02/Denmark-Galang-Dana-Rp-16000-T-untuk-Beli-California-dari.webp.webp)
Warga Denmark menghebohkan dunia dengan inisiatif ambisius untuk menggalang dana senilai Rp 16.000 triliun guna membeli negara bagian California dari Amerika Serikat. Keputusan ini muncul sebagai respons satir terhadap mantan Presiden AS, Donald Trump, yang pernah menyatakan ketertarikan untuk membeli wilayah Greenland dari Denmark. Langkah yang tampak tidak lazim ini menggambarkan kekuatan solidaritas masyarakat Denmark serta kemampuan ekonominya yang kuat.
Petisi untuk membeli California meluncur di berbagai platform penggalangan dana dan dengan cepat menarik perhatian ribuan warga Denmark. Mereka antusias memberikan dukungan, menunjukkan bahwa inisiatif ini bukan sekadar guyonan, melainkan pernyataan serius terkait ekonomi dan keterikatan sosial masyarakat Denmark. “Jika Trump bisa dengan santai menawarkan untuk membeli Greenland, mengapa kami tidak bisa melakukan hal yang sama dengan California?” ucap seorang inisiator petisi yang enggan mengungkapkan identitasnya saat diwawancarai oleh media.
Sebagai negara dengan ekonomi yang solid dan tingkat kesejahteraan yang tinggi, Denmark menunjukkan potensi luar biasa dalam penggalangan dana ini. Banyak analisis ekonomi berargumen bahwa, jika setiap warga Denmark yang berjumlah sekitar 6 juta orang menyumbangkan sekitar Rp 2,6 miliar, maka dana yang dibutuhkan untuk merealisasikan pembelian California dapat terkumpul dengan cukup cepat. Ini membuktikan bahwa masyarakat Denmark mampu bersatu untuk mewujudkan sebuah ide, meskipun terkesan impoten.
Masyarakat Denmark dikenal memiliki budaya gotong royong yang kuat, dan sejarah panjang dalam menggalang dana untuk berbagai proyek sosial dan lingkungan. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana kekuatan kolektif bisa memunculkan ide-ide yang bahkan dianggap ‘gila’ di mata orang lain. Namun, tidak semua pihak menerima ide ini dengan serius. Beberapa warga California menanggapinya dengan skeptis, menjadikannya sebagai kritik terhadap kebijakan luar negeri Trump, sementara yang lain menertawakan gagasan membeli California.
Reaksi di Amerika Serikat pun beragam. Ada yang menilai tindakan ini sebagai refleksi dari pandangan dunia terhadap Amerika di bawah kepemimpinan Trump. Beberapa menganggap langkah ini mengisyaratkan bahwa upaya ekspansi teritorial harus ditanggapi dengan keseriusan oleh semua pihak. Dalam pandangan beberapa akademisi, inisiatif ini adalah pernyataan penolakan terhadap rasa superioritas yang mungkin ditunjukkan oleh negara besar, termasuk Amerika Serikat.
Seorang profesor ekonomi dari Universitas Kopenhagen mengatakan, “Ini bukan sekadar satire biasa. Ini adalah pernyataan bahwa kami tidak mudah digoyahkan. Jika ada yang berpikir bisa membeli tanah kami, maka kami juga bisa menunjukkan bahwa kami pun mampu melakukan hal yang sama.” Pernyataan ini mencerminkan semangat nasionalisme yang menyala dalam diri warga Denmark, mengingat geliat politik global yang banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi.
Sementara itu, bank-bank besar di Denmark melihat penggalangan dana ini sebagai tantangan yang menarik. Mereka percaya bahwa meskipun dimulai sebagai lelucon, ide untuk membeli California tidak sepenuhnya tidak realistis jika masyarakat benar-benar bersatu. Dengan reputasi Denmark sebagai negara dengan sistem keuangan yang sehat dan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap pemerintah, inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi sisa-sisa proyek megah lainnya di masa mendatang.
Meskipun kemungkinan aksi ini untuk benar-benar terwujud sangat kecil, dampak yang ditimbulkan sudah cukup besar. Tidak hanya menciptakan kesadaran lebih lanjut mengenai hubungan internasional, tetapi juga menyerukan perhatian masyarakat global mengenai bagaimana tindakan politik di suatu negara dapat memicu reaksi di negara lain. Keberanian warga Denmark untuk bereksperimen dengan ide-ide yang tidak konvensional menunjukkan bahwa di dunia ini, imajinasi terkadang mampu mengambil bentuk yang lebih nyata dan menggugah dari sekadar angan-angan.