DeepSeek Cari Pendanaan: Minat Alibaba dan Lembaga Jaminan Sosial

DeepSeek, startup kecerdasan buatan (AI) yang berbasis di China, saat ini tengah mempertimbangkan opsi pendanaan eksternal untuk pertama kalinya setelah mencatatkan lonjakan permintaan yang signifikan terhadap teknologi AI yang mereka kembangkan. Menurut laporan yang dilansir dari Reuters pada 20 Februari 2025, beberapa investor besar, termasuk raksasa e-commerce Alibaba dan lembaga negara seperti China Investment Corp serta National Social Security Fund, menunjukkan minat untuk berinvestasi di perusahaan yang sedang naik daun ini.

Pada bulan Januari, DeepSeek mengejutkan industri dengan meluncurkan model AI berbiaya rendah yang diyakini dapat bersaing, bahkan mungkin melampaui, model-model yang telah ada saat ini yang dikembangkan oleh pesaing internasional, terutama dari Amerika Serikat. Peluncuran tersebut tidak hanya berhasil menarik perhatian publik, tetapi juga memunculkan pertanyaan tentang keunggulan teknologi AS dalam perlombaan global kecerdasan buatan.

Namun, lonjakan permintaan ini datang dengan tantangan baru bagi DeepSeek. Dalam beberapa bulan terakhir, startup ini mengalami masalah pemadaman listrik karena meningkatnya kebutuhan akan chip dan server AI. Infrastruktur yang ada saat ini dituntut untuk menyokong kapasitas yang jauh lebih besar agar mampu menangani permintaan yang terus berkembang. Oleh karena itu, perusahaan kini mempertimbangkan langkah strategis untuk mencari pendanaan yang dapat membantu memperkuat kapasitas operasional dan infrastrukturnya.

Dikabarkan bahwa China Investment Corp dan National Social Security Fund telah menawarkan potensi investasi kepada DeepSeek. Namun, hingga saat ini, belum ada komentar resminya dari pihak Alibaba, DeepSeek, atau lembaga investasi yang dimaksud mengenai hal ini. Keberhasilan dalam menarik investasi tersebut sangat penting untuk mendukung pengembangan teknologi AI yang lebih kompleks di masa depan.

Selain itu, informasi terbaru menunjukkan bahwa eksekutif dari DeepSeek bersama dengan manajemen dari High-Flyer Capital Management — induk perusahaan dana lindung nilai tempat mereka beroperasi — sedang mempertimbangkan untuk mengalihkan fokus bisnis ke arah pengembangan sektor yang lebih menguntungkan. Langkah ini muncul setelah pertemuan penting antara Presiden China Xi Jinping dengan para pemimpin bisnis sektor swasta, termasuk Jack Ma, pendiri Alibaba, serta Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek. Pertemuan tersebut diduga membahas strategi untuk memperkuat ekonomi nasional dan memajukan inovasi teknologi.

Di tengah situasi ini, persaingan di sektor AI tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. Contohnya, OpenAI, salah satu pesaing besar DeepSeek, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengubah divisi nirlabanya menjadi perusahaan yang memberikan manfaat publik. Langkah tersebut diambil sebagai respons terhadap berbagai pembatasan yang dihadapi oleh induk perusahaan nirlabanya, serta untuk meningkatkan investasi yang diperlukan untuk memperkuat pengembangan AI lebih lanjut.

Dengan latar belakang kompetisi yang semakin ketat ini, banyak pihak mengamati dengan cermat perkembangan yang diambil oleh DeepSeek. Pendanaan eksternal yang berhasil diperoleh dapat menjadi kunci untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan posisi mereka dalam persaingan global. Bagi para investor, investasi di DeepSeek tidak hanya menjadi peluang untuk berpartisipasi dalam proyek inovatif, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan di sektor AI yang terus berkembang pesat.

Saat industri TI terus beradaptasi dengan perubahan cepat, langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan seperti DeepSeek dan raksasa teknologi lainnya akan memiliki dampak signifikan terhadap ekosistem teknologi di tingkat global, serta memperkuat posisi mereka dalam persaingan global yang semakin intensif. Dengan perhatian yang meningkat dari investor besar dan dukungan dari pemerintah serta lembaga keuangan, masa depan DeepSeek bisa menjadi titik balik yang menarik dalam peta persaingan AI dunia.

Back to top button