Kristo Immanuel, seorang komedian dan kreator konten yang dikenal dengan kemampuannya dalam menirukan suara, kini melakukan lompatan besar ke dunia perfilman. Melalui film panjang debutnya, berjudul “Tinggal Meninggal”, Kristo mewujudkan ide brilian yang selama ini ia kembangkan menjadi sebuah karya utuh. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop pada tahun 2025 dan diharapkan mampu menyentuh hati penonton dengan cerita yang unik dan menarik.
Dalam rilis pers yang disampaikan pada Rabu (5/3), Kristo menjelaskan bahwa “Tinggal Meninggal” merupakan hasil pengembangan dari ide jailnya sendiri. “Film ini berasal dari ide jail Kristo sendiri, yang dituangkan menjadi sebuah film panjang,” ungkapnya. Dengan karakter utama Gema yang diperankan oleh Omara Esteghlal, film ini dipenuhi dengan elemen komedi dan nuansa misterius.
Cuplikan film yang telah dirilis menampilkan momen-momen menggelitik yang juga hadir dengan ketegangan. Salah satu adegan yang mencuri perhatian adalah percakapan antara Gema dewasa dan dirinya di masa kecil, yang diperankan oleh Jared Ali. Dialog tersebut menyiratkan makna dalam yang membuat penonton berpikir. Misalnya, saat Gema kecil bertanya, “Lu bayangkan mama meninggal, karena kasihan anak-anak kantor jadi menemani lu, terus mereka jadi teman lu. Eh sebenarnya lu mau punya teman enggak sih?” Pertanyaan ini mengundang tanya tentang apakah teman yang dimiliki Gema itu nyata atau hanya imajinasinya saja.
Seiring dengan cuplikan yang telah dirilis, penonton dapat merasakan perpaduan jaman komedi dan elemen misteri yang menjadi ciri khas Kristo. Dialog yang terasa ringan namun penuh makna ini diharapkan dapat membuat penonton semakin penasaran dengan keseluruhan cerita film.
Film “Tinggal Meninggal” tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi Kristo sebagai sutradara, tetapi juga menandai kerjasama dengan sejumlah bintang muda berbakat seperti Mawar de Jongh, Shindy Huang, Nada Novia, Muhadkly Acho, Ardit Erwandha, Mario Caesar, serta Jared Ali. Dengan dukungan produser ternama dari Imajinari Pictures, Ernest Prakasa dan Dipa Andika, Kristo berharap film ini bisa memberikan sudut pandang baru dalam industri perfilman Indonesia.
Mengingat kultur perfilman Indonesia yang terus berkembang, kolaborasi seperti ini diharapkan dapat menghadirkan karya-karya yang inovatif dan mampu menghibur sekaligus memberikan pesan yang dalam. Kristo pun yakin, pengalaman merangkap sebagai komedian dan kreator konten akan menjadi bekal berharga dalam penyutradaraan film ini.
Sebelum “Tinggal Meninggal” tayang, pemirsa dapat mengikuti perkembangan film melalui berbagai platform media sosial. Kristo juga berkomitmen untuk tetap berinteraksi dengan penggemarnya, serta memberikan mereka sneak peek dan behind the scene dari proses produksi.
Dengan langkah ini, Kristo Immanuel tidak hanya ingin menantang dirinya untuk tampil di depan kamera, tetapi juga ingin membuktikan bahwa dia mampu membuat karya yang totalitas. Eksplorasi di ranah baru ini membuktikan bahwa kreativitas tanpa batas dapat datang dari mana saja, dan siapapun bisa berkontribusi dalam memperkaya industri film tanah air.
Film “Tinggal Meninggal” menjanjikan pengalaman menonton yang berbeda, mengajak penonton untuk merenung dan tertawa dalam satu waktu. Dengan segala persiapan dan harapan besar di balik film ini, Kristo berharap dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di Indonesia untuk terus berkarya dan menggali potensi diri mereka lebih dalam.