
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jakarta, Mamun Al Ayyubi, mengungkapkan keinginan untuk meminta Gubernur DKI Jakarta yang baru, Pramono Anung, agar menambah dana Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) bagi masjid dan musala. Permintaan ini muncul sebagai respons terhadap penurunan dana yang diterima tempat ibadah sejak masa kepemimpinan Penjabat Gubernur DKI, Heru Budi Hartono.
Pada tahun 2024, dana BOTI untuk masjid ditetapkan sebesar Rp1 juta per bulan, dan Rp750 ribu untuk musala. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan apa yang diharapkan oleh DMI. Meskipun jumlah pemangku yang menerima dana BOTI meningkat pada era Heru Budi, besaran dana yang diterima mengalami penurunan.
Mamun Al Ayyubi berharap bahwa di bawah kepemimpinan Pramono, Pemprov DKI Jakarta dapat menambahkan besaran dana BOTI tanpa mengurangi jumlah tempat ibadah penerima. Ia sudah mengajukan proposal untuk meningkatkan dana BOTI menjadi Rp1,4 juta untuk masjid dan Rp1 juta untuk musala setiap bulannya. “Dari kemarin 2024 kan Rp1 juta untuk masjid dan Rp750 ribu untuk musala. Insya Allah untuk tahun 2025 ini bisa lebih dari Rp1 juta,” ucap Mamun dalam wawancaranya pada Minggu (9/3/2025).
Pengajuan dana BOTI ini, menurut Mamun, sudah dilakukan sebelum Pramono terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia meyakini Pramono akan mendukung peningkatan dana BOTI, mengingat janji yang sudah disampaikannya selama masa kampanye, yang menekankan pentingnya meningkatkan kesejahteraan pengurus tempat ibadah. “Termasuk juga pak Pramono, gubernur kita juga berjanji untuk meningkatkan,” tambahnya.
Tentu saja, Mamun menekankan bahwa pengajuan ini masih dalam proses dan tidak akan segera terealisasi. “Ini kan namanya proposal, diajukan sebelum tahun 2025,” jelasnya. Harapan DMI DKI Jakarta adalah agar dana BOTI dapat kembali sesuai dengan kebutuhan yang sebenarnya, sehingga operasional tempat ibadah dapat berjalan lebih baik.
Dalam konteks kebijakan pemerintah, dana BOTI sangat penting untuk mendukung kegiatan keagamaan dan operasional sehari-hari masjid dan musala. Tak dapat dipungkiri, masjid dan musala memiliki peranan sentral dalam kehidupan masyarakat, sebagai pusat kegiatan keagamaan serta kegiatan sosial yang mendukung kesejahteraan umat.
Saat ini, situasi keuangan pemprov Jakarta juga menjadi perhatian. Dengan adanya penyesuaian anggaran, tantangan bagi Gubernur Pramono adalah menemukan keseimbangan antara meningkatkan dana BOTI sekaligus menjaga ketersediaan dana untuk program-program penting lainnya yang juga mendukung masyarakat.
Diharapkan, dengan adanya perhatian khusus terhadap kebutuhan dana BOTI, masjid dan musala di Jakarta dapat kembali beroperasi dengan optimal, menyediakan layanan terbaik bagi masyarakat, dan memperkuat peranannya sebagai pusat pembinaan dan pendidikan agama.
Keputusan mengenai perpanjangan dan penambahan dana BOTI ini diharapkan dapat segera diambil oleh Gubernur Pramono Anung, dan menjadi salah satu langkah penting dalam menjalankan program-programnya untuk kesejahteraan masyarakat DKI Jakarta. Sebagai pemimpin baru, tantangan tersebut merupakan bagian integral dari tanggung jawabnya untuk melayani dan meningkatkan kualitas hidup warganya.