
Dewan Asuransi Indonesia (DAI) akan menyelenggarakan Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025, yang akan dilaksanakan dari 21 hingga 23 Mei 2025 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Acara ini digelar bersamaan dengan seluruh asosiasi anggota DAI, termasuk Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO), serta Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI).
Ketua DAI, Yulius Bhayangkara, menjelaskan bahwa IIS 2025 merupakan sebuah inisiatif yang mencerminkan semangat kolaborasi dan inovasi di sektor perasuransian nasional. Ia menekankan pentingnya acara ini sebagai momen strategis untuk memperkuat fondasi industri dalam menghadapi tantangan global, mempercepat transformasi digital, dan meningkatkan keberlanjutan serta tata kelola yang lebih baik. “Kegiatan ini harus kita jadikan sebagai sumber inspirasi dan langkah konkret untuk membangun masa depan industri perasuransian Indonesia yang berdaya saing global,” ungkap Yulius.
Acara ini tidak hanya terbatas pada sesi-sesi umum, tetapi juga akan menawarkan 10 sesi seminar dengan pembicara terkemuka dari dalam dan luar negeri. Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, menegaskan bahwa forum ini akan membahas berbagai topik aktual yang relevan dengan industri asuransi, serta memberikan kredit poin untuk sertifikasi profesi. “Kami berkomitmen untuk memastikan forum ini terselenggara dari, oleh, dan untuk insan perasuransian,” jelasnya.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan IIS 2025. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menjelaskan bahwa acara ini merupakan hasil kolaborasi seluruh asosiasi di bawah naungan DAI dan merupakan langkah strategis untuk memperkuat sektor perasuransian, khususnya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dari sisi materi, IIS 2025 akan menghadirkan breakout session yang difokuskan pada beberapa sektor seperti asuransi jiwa, asuransi umum, asuransi syariah, dan broker asuransi. Fokus dari sesi ini adalah pada topik-topik strategis termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam penilaian risiko, asuransi pertanian, serta kolaborasi industri dalam program kredit perumahan. Hal ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang tantangan dan peluang yang ada di industri perasuransian saat ini.
Partisipasi dalam IIS 2025 juga akan memberikan keuntungan berupa pengakuan atas pemenuhan ketentuan POJK 34 Tahun 2024, yang mewajibkan perusahaan perasuransian untuk mengalokasikan setidaknya 3,5% dari total beban sumber daya manusia untuk pengembangan kompetensi. Ini menunjukkan komitmen sektor perasuransian untuk terus berinvestasi dalam peningkatan kapasitas dan kemampuan profesional para anggotanya.
Indonesia Insurance Summit 2025 tidak hanya menjadi platform untuk berbagi pengetahuan dan wawasan, tetapi juga berfungsi sebagai forum untuk memperkuat jaringan antar pemangku kepentingan di industri perasuransian. Acara ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi yang lebih erat antar pelaku industri sehingga dapat menjawab tantangan yang semakin kompleks dan dinamis di era globalisasi.
Dengan latar belakang sejarah dan perkembangan yang terjadi di sektor perasuransian Indonesia, IIS 2025 menjadi langkah penting untuk menciptakan industri perasuransian yang tidak hanya sehat dan berkelanjutan, tetapi juga mampu bersaing di panggung internasional. Kontribusi dari semua pihak dalam acara ini sangatlah diharapkan demi mewujudkan visi bersama untuk masa depan perasuransian di Indonesia.