Cloud Nusantara: Karya Anak Bangsa dalam Melindungi Data Digital

Di era digital saat ini, kebutuhan akan layanan internet yang cepat dan infrastruktur cloud yang andal telah menjadi kebutuhan pokok bagi individu dan berbagai industri. Dari perbankan, e-commerce, hingga pendidikan online, semua berbagai sektor sangat bergantung pada ketersediaan layanan ini. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ION Network meluncurkan Cloud Nusantara, sebuah platform cloud yang sepenuhnya dikembangkan oleh anak bangsa. Inisiatif ini tidak hanya menjadi langkah maju dalam kemandirian teknologi Indonesia, tetapi juga menjawab tantangan penting untuk menjaga kedaulatan data nasional di tengah dominasi layanan cloud asing.

Ricky Simanjuntak, Chief Marketing Officer ION Network, menjelaskan bahwa perusahaan ini telah dikenal dengan jaringan infrastruktur yang luas, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra. Kini, mereka memperluas layanan ke sektor cloud computing dengan memprioritaskan penggunaan tenaga ahli lokal. Dalam pernyataannya, Ricky menyampaikan, “Melihat pasar cloud yang sedang berkembang dan didominasi oleh pemain asing, kami merasa penting untuk memperkuat peran lokal agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.” Kegiatan peluncuran Cloud Nusantara sendiri dilakukan dalam acara Cloud Nusantara 2025 yang berlangsung di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta.

Kehadiran Cloud Nusantara diharapkan dapat mendorong penggunaan pusat data dalam negeri, yang sejalan dengan regulasi perlindungan data pribadi yang sedang diperkuat oleh pemerintah. Jerry Siregar, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL), menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai acara Cloud Nusantara sebagai pencapaian luar biasa bagi Indonesia dan menyatakan pentingnya kedaulatan digital di tengah tantangan transformasi yang cepat. Menurutnya, banyak masalah, seperti kebocoran data dan serangan phishing, dapat diatasi dengan memperkuat infrastruktur lokal.

“Ini menjadi beban berat bagi industri. Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan memastikan transformasi digital berjalan sesuai dengan prinsip kedaulatan,” ungkap Jerry. Penetrasi internet di Indonesia kini telah mencapai 82%, menunjukkan potensi besar yang dapat dimanfaatkan melalui pengembangan cloud lokal.

APTIKNAS, yang diwakili oleh Ir. Soegiharto Santoso, juga mengatakan bahwa asosiasi siap menjembatani kolaborasi antara industri dan pemerintah untuk menjaga kedaulatan digital. Langkah ini diharapkan tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis, tetapi juga meningkatkan pendapatan pajak untuk negara.

Sementara itu, di bidang akademik, Onno W Purbo, seorang pakar IT yang juga Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS), menekankan pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia. Ia mengindikasikan bahwa peluang kerja di sektor cloud semakin terbuka lebar, terutama di kalangan mahasiswa yang berlomba-lomba untuk menguasai teknologi ini. Onno menggarisbawahi pentingnya inisiatif pendidikan, seperti kursus gratis yang telah dilakukan di ITTS, untuk mencetak SDM yang terampil dan siap bekerja di industri.

Acara Cloud Nusantara 2025 tidak hanya diisi dengan panel diskusi dari para pakar IT, tetapi juga sesi networking yang mempertemukan berbagai pihak, dari startup hingga perusahaan besar, untuk menjajaki peluang kerjasama.

Inisiatif Cloud Nusantara diharapkan tidak hanya memberikan solusi untuk kebutuhan digitalisasi di Indonesia, tetapi juga menjadi simbol kemandirian dan kedaulatan data. Keterlibatan berbagai pihak, baik dari industri maupun akademisi, merupakan kunci untuk memastikan bahwa Indonesia dapat bersaing dengan negara lain dan mengoptimalkan potensi yang ada di dalam negeri.

Berita Terkait

Back to top button