Chip Zuchongzhi 3.0 China: Kalahkan Superkomputer 1 Kuadriliun Kali!

China kembali menarik perhatian dunia teknologi dengan peluncuran chip kuantum terbarunya yang bernama Zuchongzhi 3.0. Chip ini diklaim memiliki kecepatan pemrosesan yang menakjubkan, yakni 1 kuadriliun kali lebih cepat dibandingkan dengan superkomputer tercepat saat ini. Terobosan ini dianggap sebagai langkah penting dalam upaya China untuk mendominasi arena komputasi kuantum global, bersaing dengan raksasa teknologi seperti Google.

Zuchongzhi 3.0 merupakan unit pemrosesan kuantum (QPU) yang dikembangkan oleh tim ilmuwan di University of Science and Technology of China (USTC) di Hefei. Melalui studi yang dipublikasikan dalam jurnal Physical Review Letters pada 3 Maret 2025, para peneliti menyoroti kehebatan chip ini dalam menyelesaikan tolok ukur random circuit sampling (RCS) hanya dalam waktu yang sangat singkat—hanya dalam hitungan ratusan detik. Sebagai perbandingan, superkomputer Frontier, yang saat ini menjadi yang tercepat kedua di dunia, memerlukan waktu sekitar 5,9 miliar tahun untuk melakukan tugas yang sama.

Dalam pernyataan resmi, tim peneliti menyatakan, "Pekerjaan kami tidak hanya mendorong batas komputasi kuantum, tetapi juga membuka era baru untuk menyelesaikan tantangan dunia nyata yang kompleks." Hal ini menunjukkan bahwa chip ini tidak hanya fokus pada performa, tetapi juga pada aplikasi praktis yang dapat dihadirkan ke dunia nyata.

Zuchongzhi 3.0 mengandalkan 105 qubit transmon, yang merupakan loncatan signifikan dibandingkan pendahulunya, Zuchongzhi 2.1, yang hanya memiliki 66 qubit. Qubit transmon ini terbuat dari logam seperti tantalum, niobium, dan aluminium, yang terkenal memiliki ketahanan terhadap gangguan eksternal. Ini berkontribusi pada peningkatan stabilitas dan ketepatan perhitungan kuantum.

Salah satu keunggulan utama dari teknologi ini adalah waktu koherensi yang lebih lama. Hal ini memungkinkan qubit untuk mempertahankan superposisi lebih lama, sehingga perhitungan kompleks dapat dilakukan secara simultan tanpa risiko kerusakan. Akurasi operasi juga menunjukkan hasil yang menjanjikan, dengan tingkat akurasi gerbang satu qubit mencapai 99,90% dan dua qubit sebesar 99,62%. Ini hampir menyamai pencapaian chip milik Google, Willow, yang mencatatkan akurasi masing-masing 99,97% dan 99,86%.

Meski Zuchongzhi 3.0 menunjukkan supremasi dalam komputasi kuantum, para ahli mengingatkan bahwa komputer klasik juga terus mengalami perkembangan. Sejarah telah menunjukkan bahwa klaim supremasi kuantum tidak selalu terbukti tanpa tantangan. Namun, peningkatan teknologi chip ini merupakan pencapaian yang signifikan dan memberikan harapan baru bagi berbagai aplikasi yang mungkin dihasilkan, seperti simulasi molekul untuk penelitian obat dan material baru, pengembangan kecerdasan buatan (AI), serta penguatan keamanan siber dan kriptografi.

Dengan adanya Zuchongzhi 3.0, dunia mengamati bahwa investasi dan penelitian di bidang komputasi kuantum di China menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. Ini mengindikasikan bahwa negara tersebut berkomitmen untuk menjadi pemain kunci dalam industri teknologi masa depan. Selain itu, teknologi sejenis dapat diharapkan memberikan solusi untuk sejumlah tantangan kompleks yang belum dapat diatasi oleh komputer konvensional.

Chip Zuchongzhi 3.0 tidak sekadar menjadi alat, melainkan penanda bagi era baru dalam komputasi kuantum yang memiliki potensi untuk mengubah banyak aspek kehidupan, dari riset ilmiah hingga teknologi informasi. Seiring perkembangan teknologi ini, maka semakin terbuka peluang yang lebih luas untuk memaksimalkan inovasi dan efisiensi di berbagai sektor.

Exit mobile version