
PT Chery Sales Indonesia (CSI) tengah mempersiapkan langkah besar untuk meningkatkan kemampuan produksinya di Tanah Air. Dalam upaya memenuhi permintaan yang terus meningkat, perusahaan otomotif asal China ini mempertimbangkan pembangunan pabrik baru di Indonesia. Country Director CSI, Zeng Shuo, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan studi dan diskusi dengan prinsipal untuk merealisasikan pembangunan pabrik mandiri yang ditargetkan dapat meningkatkan daya saing di pasar otomotif domestik.
Saat ini, Chery masih bergantung pada fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) untuk perakitan kendaraan. Di pabrik ini, Chery tidak berdiri sendiri, melainkan berbagi fasilitas dengan beberapa merek lain, seperti Neta dan Jetour. Meski demikian, dengan kebutuhan konsumen yang terus melonjak, Chery menyadari pentingnya memperluas kapasitas produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar.
Zeng Shuo mengatakan, “Kita sudah mulai bikin solusi bagaimana meningkatkan kapasitas kita di Indonesia.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen Chery untuk segera menanggapi permintaan yang terus tumbuh, khususnya untuk model-model popular seperti Tiggo Cross dan J6. Saat ini, pemesanan untuk model Tiggo Cross mencapai 1.500 unit setelah peluncurannya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, dengan 200 unit telah disalurkan kepada konsumen.
Dari data yang dihimpun, untuk model J6, permintaan kini mencapai 3.000 unit, sedangkan yang sudah berhasil disalurkan ke konsumen baru sekitar 1.200 unit. Dengan tingginya angka inden, Chery berupaya untuk memangkas masa tunggu yang saat ini mencapai dua bulan. Ini merupakan tantangan bagi mereka untuk terus meningkatkan efisiensi produksi.
Chery berencana meningkatkan produksi J6 hingga 1.000 unit per bulan, sedangkan untuk model Tiggo Cross diharapkan dapat mencapai 600-700 unit per bulan pada akhir Maret 2025. Peningkatan ini diharapkan dapat memperpendek masa tunggu bagi pelanggan dan memenuhi permintaan pasar yang kian meningkat.
Dari perspektif pasar otomotif Indonesia, kehadiran Chery dengan model-model barunya seperti Tiggo Cross dan J6 diharapkan dapat meningkatkan kompetisi di segmen SUV dan kendaraan listrik. Langkah untuk membangun pabrik di Indonesia diyakini akan memperkuat posisi mereka di pasar serta memberikan dampak positif terhadap industri otomotif lokal.
Chery tidak hanya berupaya memenuhi permintaan domestik tetapi juga memperhatikan standar dan kepatuhan lingkungan yang semakin ketat di seluruh dunia. Investasi dalam fasilitas produksi baru dapat dimanfaatkan untuk memproduksi kendaraan yang lebih ramah lingkungan, sejalan dengan tren global menuju keberlanjutan.
Kepada wartawan, Zeng Shuo menegaskan, “Dengan kapasitas produksi yang lebih besar, kami tidak hanya akan mampu memenuhi permintaan lokal tetapi juga berpotensi mengekspor produk kami ke negara-negara tetangga.” Ini membuka peluang baru bagi Chery untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri otomotif Asia Tenggara.
Dengan strategi yang matang dan komitmen untuk meningkatkan kapasitas produksi, Chery berupaya untuk tetap bersaing di pasar yang kini semakin kompetitif. Penambahan pabrik serta peningkatan produktivitas diharapkan menjadi kunci sukses bagi perusahaan ini dalam menghadapi tantangan di industri otomotif di masa mendatang. Seiring dengan perkembangan rencana ini, para pengamat industri otomotif akan terus memantau langkah-langkah yang diambil oleh Chery untuk memastikan keberlangsungan dan pertumbuhan mereka di pasar Indonesia.