Bupati Merangin Meradang, 40 Camat Absen Musrenbang!

Bupati Merangin, HM Syukur, menunjukkan kekecewaannya terhadap absennya sejumlah kepala kecamatan dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Merangin yang diadakan pada Rabu (12/3) di Aula Depati Payung, Kantor Bappeda Merangin. Dalam pernyataannya, Bupati Syukur mencatat bahwa hanya 60% dari 24 camat yang hadir, sebuah angka yang dinilai sangat mengecewakan untuk sebuah kegiatan yang dianggap penting bagi pembangunan daerah.

Bupati Syukur mengawali sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk bersatu dalam membangun Merangin menuju visi “Merangin Baru 2030”. Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh jajaran pemerintah daerah, termasuk camat, dalam merencanakan program-program pembangunan yang tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat. “Melalui Musrenbang ini, kita harus merencanakan semua kegiatan pembangunan dengan baik dan terukur,” ujarnya.

Namun, dengan nada kecewa, ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap absennya camat yang bisa berdampak pada pengabaian masalah di tingkat kecamatan. “Ini kegiatan penting. Khawatir nantinya banyak permasalahan di tingkat kecamatan tidak tertampung,” tegasnya. Peringatan ini juga diamini oleh Wakil Bupati Merangin, H A Khafid Moein, yang menekankan pentingnya disiplin dalam menjalankan tugas sebagai pejabat publik.

Bupati Syukur tidak menyembunyikan rasa frustasinya ketika mencermati ketidakhadiran camat selama beberapa acara penting lainnya, termasuk pidato perdana dan serah terima jabatan bupati. “Saya tidak tahu apa permasalahannya, tetapi kinerja para pejabat termasuk camat harus terukur. Ini sudah beberapa kali kegiatan, tetapi hanya beberapa persen yang hadir,” keluhnya.

Syukur juga menegaskan bahwa bagi camat yang tidak hadir, ini bukanlah kesalahan yang sekali saja terjadi. Menurutnya, jika mereka absen lagi, maka akan ada konsekuensi serius. “Kalau sudah dua kali salah, jika sampai tiga kali muncul kesalahan, saya tidak segan-segan untuk memberhentikan mereka,” ujarnya tegas. Hal ini menunjukkan sikap serius Bupati dalam menegakkan disiplin di kalangan aparatur pemerintah.

Lebih lanjut, Syukur mengingatkan bahwa pemilihan kepala daerah telah selesai, dan semua yang berkompetisi adalah rekan-rekannya di pemerintahan. “Saya tidak menyimpan dendam. Mari fokus bekerja untuk rakyat,” imbuhnya. Ia mengajak seluruh camat untuk tidak terpengaruh oleh dinamika politik yang telah berlalu dan berkomitmen untuk berkontribusi dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan di Merangin.

Bupati juga menekankan bahwa sebagai pejabat negara, ia mementingkan kinerja dan komitmen dalam menjalankan tugas di lapangan. “Kalau saya hanya berpikir untuk diri saya, tidak mungkin saya pulang ke Merangin,” ujarnya. Ia menginginkan para camat yang tidak disiplin untuk mempertimbangkan mengundurkan diri dari jabatannya, menegaskan pentingnya semangat kolaborasi dan disiplin dalam mendukung pembangunan daerah.

Dengan kondisi ini, harapan Bupati untuk mencapai visi pembangunan Merangin baru menghadapi tantangan yang serius. Kedisiplinan dan komitmen dari seluruh jajaran pemerintahan menjadi kunci untuk meraih tujuan tersebut. Musrenbang sebagai forum vital harus dihadiri secara penuh oleh semua camat agar perencanaan pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat di Merangin. Ke depan, diharapkan semua camat dapat lebih disiplin dan berkomitmen untuk membangun daerah ini demi kesejahteraan warga.

Berita Terkait

Back to top button