
Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) telah resmi diluncurkan pada Rabu, 30 April 2025, di Gedung BUMA, Jakarta. Peluncuran ini merupakan langkah strategis dari Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dalam upaya membangun kemandirian ekonomi umat. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh nasional dan pimpinan GP Ansor, menandai sebuah inisiatif baru dalam mendukung perekonomian di tingkat akar rumput.
Ketua BUMA, Tommy Darmadi, menyatakan bahwa BUMA berkomitmen untuk menjadi penggerak roda bisnis nasional. Dengan dukungan jaringan yang luas dari GP Ansor, yang mencakup lebih dari 8 juta kader di 34 provinsi, 469 kabupaten/kota, 4.886 kecamatan, serta 22.452 desa, BUMA berpotensi untuk menjadi kekuatan besar dalam sektor-sektor strategis, seperti rantai pasok terintegrasi, pangan, dan energi terbarukan. “Kami siap menjadi big market untuk sektor-sektor ini,” ujar Tommy.
Latar belakang peluncuran BUMA tidak lepas dari urgensi untuk memperkuat ekonomi umat. GP Ansor, sebagai organisasi yang berkomitmen pada pemberdayaan masyarakat, memanfaatkan jumlah kader yang besar untuk menggerakkan ekonomi lokal. Dengan adanya BUMA, diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan keluarga kader di seluruh Indonesia.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menekankan pentingnya pengelolaan profesional BUMA. “Kami yakin, dengan manajemen yang tepat, BUMA tidak hanya akan menguntungkan, tetapi juga memberdayakan ekonomi kader kami,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan BUMA bukan hanya untuk keuntungan finansial, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dukungan untuk inisiatif ini juga datang dari Menteri Investasi dan Kebijakan Hilirisasi, Rosan Roeslani. Menurutnya, langkah GP Ansor sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat ekonomi melalui pemberdayaan organisasi masyarakat. “Ini adalah inisiatif positif yang membuka peluang kolaborasi besar,” kata Rosan yang juga CEO Danantara. Ia menekankan bahwa BUMA memiliki potensi untuk bekerja sama dengan sektor-sektor lain demi memajukan ekonomi nasional.
Acara peluncuran dihadiri pula oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid, serta pengurus pusat GP Ansor lainnya. Semua pihak yang hadir berharap BUMA dapat menjadi pemain utama dalam ekosistem bisnis nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan dukungan ini, GP Ansor berpotensi untuk semakin memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi umat, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di tingkat global.
Secara keseluruhan, peluncuran BUMA menandai babak baru bagi GP Ansor dalam dunia usaha. Melalui pengembangan inisiatif ini, GP Ansor tidak hanya bergerak dalam bidang sosial dan politik, tetapi juga berupaya untuk terlibat secara langsung di dalam pergerakan ekonomi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Dengan potensi dan dukungan yang ada, BUMA diharapkan mampu menjadi katalisator untuk kemajuan ekonomi bagi kader dan masyarakat di sekitar. Melalui jaringan dan strategi yang solid, GP Ansor berambisi untuk berkontribusi secara signifikan dalam memperkuat perekonomian nasional.