
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) menunjukkan langkah ambisius dalam mengembangkan layanan perbankan dengan menargetkan peluncuran simpanan dan pembiayaan emas pada tahun ini. Direktur Sales & Distribution BRIS, Anton Sukarna, mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini sedang dalam tahap persiapan untuk memperoleh izin yang diperlukan guna menyediakan layanan simpanan dan pembiayaan emas, selain telah mengantongi izin untuk perdagangan dan penitipan emas.
“Izin untuk kegiatan usaha bulion sudah kita peroleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Nomor S-53/PB.22/2025 yang dikeluarkan pada 12 Februari 2025. Kami tengah merencanakan dua produk itu [simpanan dan pembiayaan emas], dan usaha kami targetkan dapat direalisasikan dalam tahun ini juga,” jelas Anton dalam sebuah media briefing di Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK (POJK) No. 14/2024, jenis kegiatan usaha bulion di Indonesia meliputi empat kategori utama: Simpanan Emas, Pembiayaan Emas, Perdagangan Emas, dan Penitipan Emas. Anton menjelaskan bahwa BRIS perlu melakukan banyak persiapan sebelum meluncurkan layanan baru tersebut. Hal ini termasuk melakukan analisis risiko, merancang model bisnis, serta mempersiapkan sistem operasional yang relevan.
“Kompleksitas sistem yang kami siapkan tidak hanya mencakup pengantaran produk ke pasar, tetapi juga internal kami dalam hal pencatatan dan pencadangan untuk mengantisipasi risiko yang mungkin muncul,” tambahnya.
Dengan adanya langkah ini, BRIS berupaya untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah, sekaligus memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat terhadap investasi emas. Selain mendapatkan izin dari OJK, BRIS juga akan memfokuskan pengembangan bisnis penitipan dan perdagangan emas melalui tiga inovasi layanan. Pertama adalah BSI Emas Digital, yang memungkinkan jual-beli dan penitipan emas melalui platform BYOND by BSI. Kedua, BSI Gold, yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk membeli emas fisik, baik secara tunai maupun cicilan, dengan penawaran harga yang bersaing. Terakhir, BRIS juga akan meluncurkan BSI ATM Emas, yang dirancang untuk mempermudah proses pencetakan emas di sejumlah pusat dan cabang.
Anton menyebutkan bahwa BSI ATM Emas merupakan yang pertama di Indonesia yang dimiliki oleh lembaga perbankan yang fokus pada bisnis emas. Dengan lebih dari 21 juta nasabah dan sekitar 8 juta pengguna super app BYOND, optimisme BRIS untuk sukses dalam bisnis perbankan emas semakin meningkat.
Untuk menunjang bisnis ini, BRIS juga didukung oleh lebih dari 600 tenaga profesional yang berpengalaman dalam penaksiran emas. Perusahaan merencanakan untuk menambah jumlah BSI ATM Emas hingga mencapai 50 unit di masa mendatang, yang diharapkan akan semakin memperkuat layanan yang ditawarkan.
Dengan sejumlah persiapan yang matang dan izin yang memadai, BRIS berkomitmen untuk memberikan alternatif investasi yang aman dan menguntungkan bagi nasabah. Layanan simpanan dan pembiayaan emas yang tengah dipersiapkan diharapkan dapat memenuhi ekspektasi pasar serta kontribusi yang signifikan dalam menghadirkan kemudahan investasi emas bagi masyarakat Indonesia.