![BRI Bukukan Laba Rp60,64 Triliun 2024, Dirut Sebut 3 Pendorong!](https://octopus.co.id/wp-content/uploads/2025/02/BRI-Bukukan-Laba-Rp6064-Triliun-2024-Dirut-Sebut-3-Pendorong.jpg)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengumumkan bahwa laba bersih konsolidasi pada tahun 2024 mencapai Rp60,64 triliun. Laba tersebut terdiri dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp60,15 triliun, serta laba untuk kepentingan non-pengendali sebesar Rp488,92 miliar. Melihat angka ini, terdapat peningkatan sebesar 0,4% dibandingkan laba bersih tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp60,42 triliun.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa pertumbuhan laba ini didorong oleh penyaluran kredit yang selektif, dengan fokus yang kuat pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). “Resiliensi atau ketangguhan kinerja keuangan BRI sepanjang tahun 2024 dicapai di tengah tantangan ekonomi global yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi domestik serta tantangan likuiditas bagi industri perbankan,” katanya dalam paparan kinerja keuangan BRI 2024 secara daring pada Rabu (12/2/2025).
Pada tahun 2024, total kredit yang disalurkan BRI tercatat mencapai Rp1.355 triliun, naik sebesar 6,97% tahun ke tahun (YoY). Dari total tersebut, BRI mencatat bahwa pembiayaan terhadap UMKM mendominasi, mencapai 82% dari total kredit yang diberikan. “Dari Rp1.355 triliun, sebesar Rp1.110 triliun disalurkan kepada UMKM,” sambung Sunarso.
Hal menarik lainnya adalah perbaikan kualitas kredit yang terlihat dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang menurun dari 2,95% pada 2023 menjadi 2,78% pada 2024. Angka ini menunjukkan bahwa BRI berhasil menjaga kualitas kredit sambil tetap meningkatkan volume penyaluran. Kenaikan ini berkontribusi terhadap peningkatan aset BRI yang sekarang mencapai Rp1.993 triliun, tumbuh 1,42% YoY.
Dari sisi pengumpulan dana, BRI berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.365 triliun. Dana murah, yang meliputi tabungan dan giro (current account saving account/CASA), masih menjadi andalan, dengan porsi mencapai 67,3% dari total portofolio. “Ini setara dengan Rp919 triliun dana masyarakat yang dihimpun oleh BRI dalam bentuk tabungan dan giro,” tuturnya.
Keberhasilan BRI dalam menghimpun dana diperkokoh oleh pertumbuhan transaksi digital melalui Super App BRImo. Hingga akhir Desember 2024, jumlah pengguna BRImo mengalami pertumbuhan sebesar 22,12% YoY menjadi 38,61 juta pengguna. Selain itu, volume transaksi yang diproses melalui aplikasi ini juga melonjak sebesar 34,57% YoY, mencapai Rp5.596 triliun.
Sunarso menambahkan bahwa kinerja positif BRI di tahun 2024 juga didukung oleh kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Rasio loan to deposit ratio (LDR) BRI tercatat berada pada level 88,85%, sementara rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 26,63%. Capaian ini menunjukkan bahwa BRI memiliki daya tahan yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada.
Data ini menunjukkan bahwa meski dalam kondisi penuh tantangan, BRI tetap dapat menunjukkan pertumbuhan yang positif, berfokus pada sektor UMKM, dan mengoptimalkan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman nasabah. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan kinerja BRI, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, khususnya dalam pengembangan sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.