Nasional

BPBD DKI Jakarta Kirim 2.000 Paket Bantuan bagi Korban Banjir

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menanggapi situasi darurat banjir yang melanda ibu kota dengan menyalurkan lebih dari 2.000 paket bantuan kepada warga yang terdampak dan mengungsi. Banjir yang dimulai sejak Rabu (29/1) dini hari telah menggenangi 54 rukun tetangga (RT) dan beberapa ruas jalan di Jakarta, sehingga memerlukan penanganan cepat oleh pihak berwenang.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menyatakan bahwa tim BPBD telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan air dari lokasi-lokasi yang terendam. “Kami berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penyedotan air dan memastikan tali-tali air berfungsi optimal,” ungkap Yohan dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis.

Bantuan yang disalurkan BPBD mencakup berbagai kebutuhan dasar, di antaranya nasi boks, selimut, sarung, mukena, dan barang-barang penting lainnya. Penyaluran paket bantuan tersebut bertujuan untuk meringankan beban para pengungsi yang terdampak banjir. Meskipun situasi masih sulit, usaha penanggulangan yang dilakukan oleh BPBD dan instansi terkait menunjukkan komitmen kuat untuk membantu masyarakat dalam masa krisis ini.

Meskipun kondisi banjir mulai surut, pada pukul 09.00 WIB masih ada 15 RT dan dua ruas jalan yang terendam air. Di Jakarta Barat, 11 RT masih terdampak, dengan rincian di Kelurahan Cengkareng Barat (1 RT), Rawa Buaya (2 RT), Pegadungan (3 RT), dan Tegal Alur (5 RT). Sementara itu, di Jakarta Utara, empat RT terendam, masing-masing di Kelurahan Rorotan (1 RT) dan Semper Barat (3 RT). Ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 55 cm di beberapa lokasi tersebut.

Dua ruas jalan yang masih terendam adalah Jalan Kelapa Hybrida Raya di Kelurahan Pegangsaan Dua, dengan ketinggian air mencapai 20 cm, dan Jalan Pegangsaan Dua (Green Hill) dengan ketinggian 10 cm. Banjir yang terjadi selama ini merupakan hasil dari hujan ekstrem yang berlangsung pada Selasa (28/1) hingga Rabu dini hari, saat saluran air tidak dapat menampung volume air yang melimpah, sehingga menyebabkan meluapnya air ke permukaan.

BPBD DKI Jakarta berkomitmen untuk terus melakukan penanganan dan mitigasi bencana banjir ini. Upaya tersebut tidak hanya mencakup penyaluran bantuan, tetapi juga meningkatkan kinerja saluran air untuk mencegah terjadinya genangan yang lebih parah di masa mendatang.

Tindakan cepat BPBD dalam menyalurkan bantuan logistik menunjukkan pentingnya kerjasama antarinstansi dalam memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Dengan situasi banjir yang sudah mulai surut, harapan besar agar warga bisa kembali ke rumah dan aktivitas dapat berlangsung normal diharapkan secepat mungkin tercapai.

Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya persiapan menghadapi bencana. DKI Jakarta, yang merupakan salah satu daerah dengan risiko bencana alam tinggi, perlu terus berupaya dalam meningkatkan infrastruktur pengendalian banjir dan sistem mitigasi bencana untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan di masa mendatang. Keberhasilan dalam penanganan bencana tidak hanya bergantung pada respons cepat, tetapi juga pada persiapan yang matang dan pemantauan berkelanjutan terhadap kondisi cuaca dan lingkungan.

Rizky Pratama adalah seorang penulis di situs berita octopus.co.id. Octopus adalah platform smart media yang menghadirkan berbagai informasi berita dengan gaya penyajian yang sederhana, akurat, cepat, dan terpercaya.

Berita Terkait

Back to top button