
Dalam sidang antimonopoli yang berlangsung di Washington DC, CEO Google, Sundar Pichai, menolak keras usulan Departemen Kehakiman (DOJ) untuk memecah perusahaan tersebut, terutama terkait dengan dominasi browser Chrome. Pichai menggambarkan langkah tersebut sebagai ‘langkah luar biasa’ yang dapat merusak privasi pengguna serta menghentikan inovasi yang telah menjadi ciri khas Google.
Pemanggilan Pichai dalam sidang ini merupakan bagian dari proses hukum yang dimulai pada Januari 2023. Saat itu, DOJ menuduh Google menyalahgunakan posisi dominannya di pasar pencarian dan periklanan digital. Menyusul tuduhan tersebut, pada Agustus 2024, Hakim Distrik AS Amit Mehta memutuskan bahwa Google telah melanggar hukum antimonopoli akibat dominasinya.
Dalam pernyataan resmi, Pichai menyampaikan bahwa memisahkan Chrome dari Google dan membagikan data pencarian kepada pesaing akan menciptakan celah bagi mereka untuk meniru teknologi yang dimiliki Google. Ia menekankan bahwa langkah tersebut tidak hanya membahayakan keamanan siber, tetapi juga investasi dalam riset dan pengembangan yang sangat penting bagi kemajuan perusahaan.
Menurut Pichai, dampak negatif terhadap privasi pengguna juga menjadi perhatian utama. Ia mengingatkan bahwa dalam situasi tertentu, berbagi data pencarian dengan pesaing dapat meningkatkan risiko pelanggaran privasi, terutama bagi pengguna yang berada dalam posisi rentan. Pengorbanan privasi demi persaingan, menurutnya, bukanlah solusi yang bijak.
Sejak tahun 2023, Google telah menghadapi berbagai tantangan hukum, dan keputusan hakim di Agustus 2024 menjadi topik hangat di kalangan pelaku industri dan pengamat. Pichai menegaskan bahwa Google akan mengajukan banding terhadap keputusan tersebut dan tetap berkomitmen untuk berinovasi demi kepentingan pengguna. Ia menyatakan, “Kami percaya bahwa inovasi harus diizinkan berkembang tanpa batasan yang terlalu ketat yang dapat merugikan masyarakat.”
Sidang mendatang yang akan membahas langkah-langkah perbaikan ini diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus 2025. Keputusan akhir dari sidang ini dapat memiliki dampak yang besar terhadap struktur industri teknologi global. Para ahli hukum dan analis industri mengamati dengan saksama bagaimana hasil dari sidang ini dapat memengaruhi kebijakan perusahaan-perusahaan besar lainnya dalam era digital.
Pichai juga berpendapat bahwa inovasi yang dilakukan Google dalam berbagai layanan berbasis teknologi tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat luas. Dalam konteks persaingan yang sehat, Google berkomitmen untuk menjaga privasi dan keamanan pengguna sebagai prioritas utamanya.
Dalam menghadapi tekanan dari pemerintah dan lembaga pengawas, Pichai menunjukkan ketegasan untuk mempertahankan keberadaan Chrome sebagai produk yang memberikan nilai tambah bagi pengguna. Ia percaya bahwa langkah-langkah yang diusulkan oleh DOJ tidak akan membawa keuntungan jangka panjang bagi industri teknologi secara keseluruhan.
Sebagai perusahaan teknologi terkemuka di dunia, Google terus berupaya menghadapi tantangan hukum dan pasar yang kompleks. Pichai menjelaskan bahwa mereka akan terus berinvestasi dalam teknologi baru dan cara-cara inovatif untuk meningkatkan pengalaman pengguna, sekaligus mempertahankan model bisnis yang telah membawa mereka menjadi pemimpin dalam ruang digital.
Kedepan, perhatian akan tertuju pada bagaimana proses hukum ini akan berkembang dan implikasinya bagi Google serta industri teknologi global. Sidang tersebut bisa jadi penanda era baru dalam hubungan antara perusahaan teknis dan pemerintah, di mana keseimbangan antara inovasi dan regulasi semakin menjadi bahan diskusi hangat di kalangan masyarakat dan pelaku industri.