
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) semakin tangguh dalam memperluas layanannya di sektor emas melalui pengembangan skema bullion atau bank emas. Dalam sebuah acara di Tangerang, Direktur Utama BRI, Sunarso, memaparkan rencana strategis bank untuk memperkuat bisnis bullion services. Ia menggarisbawahi pentingnya langkah ini sebagai kelanjutan dari inisiatif sebelumnya ketika menjabat sebagai Direktur Utama PT Pegadaian pada tahun 2017.
Kehadiran unit usaha spesialis emas yang dikenal sebagai Galeri 24 di Pegadaian telah memberikan dasar yang kuat dalam pengembangan bisnis emas. Sunarso menegaskan bahwa tidak perlu membentuk perusahaan baru untuk layanan bullion ini, sebab PT Pegadaian Galeri Dua Empat sudah ada dan siap mendukung inisiatif tersebut. “Inilah yang akan kami bentuk [bullion services]. Jadi sudah jelas ini di bawah Pegadaian,” ujarnya.
Berlandaskan pada perkembangan regulasi, termasuk Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), BRI diharapkan dapat beroperasi sebagai bank yang menawarkan beragam layanan yang terkait dengan emas, seperti produksi, tabungan emas, deposito emas, dan pembiayaan yang berbentuk logam mulia. Sunarso menyatakan, “Bisnis kredit emas juga dapat menjangkau segmen nasabah retail hingga segmen nasabah yang lebih besar.”
Keberadaan deposito emas yang inovatif juga menjadi daya tarik tersendiri. Nasabah dapat menyimpan emas dalam jumlah tertentu, misalnya 20 gram, dan menggunakan amplop ke dalam bentuk deposito. Hal ini menunjukkan bahwa BRI tidak hanya memfasilitasi tabungan dalam bentuk uang tetapi juga dalam bentuk logam mulia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mendukung langkah BRI untuk terjun ke dalam bisnis emas. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya BRI dalam menyasar segmen nasabah UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). “Saya berharap UMKM dapat tumbuh, karena harga emas selalu dapat mengalami apresiasi relasi dengan investasi yang lain. Ini adalah safe haven untuk investasi ke depan,” ungkap Airlangga.
Strategi ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar, terutama bagi sektor UMKM, yang sering kali membutuhkan alternatif investasi yang lebih aman untuk mengamankan aset mereka. Dengan pengembangan layanan bullion ini, BRI berkomitmen untuk memberikan solusi yang praktis dan efisien bagi nasabah yang ingin berinvestasi dalam bentuk emas, yang dikenal dengan tingkat volatilitas rendah dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Adapun langkah-langkah ke depan termasuk pelatihan bagi nasabah serta penyediaan berbagai pilihan untuk produk-produk emas yang lebih bervariasi. Strategi ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah millennial yang cenderung mencari opsi investasi yang sesuai dengan gaya hidup mereka.
Dengan pendekatan yang lebih inklusif, BRI berusaha menjangkau lebih banyak segmen masyarakat dan memberikan kemudahan bagi mereka untuk mengakses layanan perbankan berbasis emas. Melalui inovasi dan kolaborasi yang tepat, bank pemerintah ini siap menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di kalangan pelaku UMKM, dan mengukuhkan posisi BRI sebagai salah satu pilar utama dalam industri perbankan Indonesia.
Langkah BRI ini juga menunjukkan bahwa sektor keuangan di Indonesia semakin fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan meluncurkan layanan bullion, BRI tidak hanya memenuhi kebutuhan nasabah, tetapi juga berkontribusi positif terhadap stabilitas ekonomi melalui investasi yang aman dan terpercaya di sektor emas.