Bocoran 3 Nama Calon Dirut & Besaran Dividen BRI di RUPST

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Senin, 24 Maret 2025. Rapat ini diharapkan menjadi momentum penting bagi perseroan, khususnya terkait dengan perombakan di jajaran direksi dan kebijakan pembagian dividen.

Salah satu topik menarik yang mencuri perhatian adalah calon pengganti Direktur Utama BRI, Sunarso. Sejumlah sumber di lingkungan perusahaan menyebutkan tiga nama yang diusulkan untuk mengisi posisi tersebut. Ketiga kandidat tersebut adalah Hery Gunardi, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk; Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; dan Catur Budi Harto, Wakil Direktur Utama BRI sendiri. Nama-nama ini menunjukkan bahwa BRI mempertimbangkan pemimpin yang memiliki latar belakang dan pengalaman signifikan di industri perbankan.

Selain membahas persoalan pergantian direksi, RUPST hari ini juga akan mengulas mengenai penggunaan laba bersih yang mencakup pembagian dividen. Dalam konferensi pers sebelumnya, Sunarso memberikan gambaran mengenai besaran dividen yang akan diumumkan. Ia memastikan bahwa jumlah dividen yang akan dibagikan tidak akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, meskipun ia tidak menyebut angka pastinya.

Tahun lalu, BRI berhasil membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 60,64 triliun, di mana lima proporsi laba bersih yang dapat dibagikan kepada pemegang saham mencapai Rp 60,15 triliun. Mengacu pada kinerja tersebut, Sunarso memperkirakan dividend payout ratio di kisaran 80-85 persen dari laba. Ini menunjukkan komitmen BRI dalam memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.

Sementara itu, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI juga menunjukkan performa yang solid, mencapai sekitar 26 persen pada akhir tahun 2024. Dengan kebutuhan CAR yang diperkirakan minimal 17 persen, BRI masih memiliki ruang untuk pendistribusian laba secara maksimal tanpa harus khawatir mengenai kebutuhan modal dalam lima tahun ke depan. “Jadi artinya, sampai lima tahun ke depan, berapa pun labanya, sebenarnya layak untuk dibagi sebagai dividen,” jelas Sunarso.

RUPST kali ini juga akan membahas rencana strategis lain, termasuk persetujuan rencana pembelian kembali saham perseroan (buyback) yang diperkirakan mencapai nilai maksimal sebesar Rp 3 triliun. Rencana ini diharapkan dapat meningkatkan nilai pemegang saham dan memberikan sinyal positif kepada pasar mengenai stabilitas dan kinerja jangka panjang BRI.

Secara keseluruhan, RUPST ini berpotensi menjadi titik balik bagi BRI, terutama dalam penentuan arah kebijakan kepemimpinan dan distribusi keuntungan kepada pemegang saham. Keputusan penting yang diambil dalam pertemuan ini akan memiliki dampak signifikan bagi kinerja perusahaan dan kepercayaan investor di masa mendatang.

Dengan berbagai agenda yang krusial ini, BRI diharapkan dapat terus berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan kontribusi optimal kepada pemegang saham, nasabah, serta masyarakat luas. Keputusan yang diambil dalam RUPST ini tidak hanya akan mempengaruhi kinerja BRI secara internal, tetapi juga dapat memberikan dampak yang luas terhadap perekonomian dan sektor perbankan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button