Blak-blakan Joey Pelupessy: ‘Saya Tidak Bisa Tanpa Tim’

Joey Pelupessy, calon pemain naturalisasi yang sedang dalam proses untuk memperkuat tim nasional Indonesia, mengungkapkan kejujuran yang mengejutkan saat diwawancarai. Dalam pernyataannya, Pelupessy mengakui bahwa ia tidak bisa berbicara bahasa Indonesia. Namun, rasa antusiasme dan keinginannya untuk membela timnas Indonesia sangat menggebu-gebu, terutama mengingat hubungan keluarganya dengan Indonesia.

Proses naturalisasi Pelupessy bersama dua pemain lainnya, Emil Audero dan Dean James, sedang berlangsung. Ketiganya dijadwalkan untuk mengambil sumpah pada 10 Maret mendatang di Kedutaan Besar Indonesia di Roma, Italia. Jika tidak ada halangan, mereka akan bergabung dengan skuad Garuda pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang dimulai Maret ini.

“Saya akan merasa sangat terhormat. Kakek dan nenek saya lahir di Indonesia, itu memberi saya peluang untuk membela Timnas Indonesia,” ungkap Pelupessy. Meskipun belum pernah berlibur ke Indonesia dan tidak menguasai bahasa lokal, keinginan untuk mengenal lebih dekat budaya Indonesia dan memberikan kontribusi bagi timnas menjadi motivasinya.

Pemain yang selama ini memperkuat klub Lommel itu menekankan rasa bangganya akan darah Indonesia yang mengalir dalam tubuhnya. “Ini akan menjadi pengalaman yang luar biasa, terutama mengingat saya sudah berusia 31 tahun,” tambahnya. Pelupessy juga menyampaikan harapannya dapat dilatih oleh pelatih yang sebagian besar berasal dari Belanda, termasuk Patrick Kluivert, yang pernah menjadi pelatihnya di Jong Twente.

Dalam persiapan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia akan menghadapi Australia di Sydney Football Stadium pada 20 Maret dan bertanding melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, lima hari setelahnya. Dua laga ini menjadi penentuan penting bagi timnas yang ingin memperbaiki prestasi mereka di kancah internasional.

Untuk proses naturalisasi, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menjelaskan, pengambilan sumpah harus dilakukan di Roma karena ketiga pemain tersebut masih aktif bermain bersama klub mereka. Kementerian Hukum berharap proses ini cepat selesai agar timnas bisa memperkuat skuadnya dengan pemain-pemain baru ini. “Negara membutuhkan tenaga mereka untuk segera masuk dalam daftar pemain timnas, jadi kami akan membantu percepatan pengambilan sumpah agar mereka resmi mendapatkan paspor Indonesia,” jelasnya.

Persetujuan DPR atas naturalisasi ketiga pemain tersebut telah dilaksanakan dalam rapat kerja dengan Kemenpora dan PSSI, menunjukkan dukungan pemerintah terhadap langkah ini. Dengan keberadaan Pelupessy, Audero, dan James, diharapkan performa timnas Indonesia akan meningkat, dan mereka dapat bersaing lebih baik di kualifikasi mendatang.

Joey Pelupessy, dengan segala keterbatasan bahasa dan pengalamannya, menunjukkan bahwa dedikasi dan keinginan untuk mewakili negara bukan hanya ditentukan oleh kemampuan bahasa, tetapi oleh rasa cinta terhadap tanah asal nenek moyang. Sikap terbukanya tentang kendala ini justru menunjukkan kejujuran seorang atlet yang ingin berkontribusi untuk Indonesia. Rencananya, ketiga pemain ini akan mendekam dalam proses administrasi pasca-sumpah agar bisa segara berpartisipasi di kejuaraan yang akan datang.

Pengamat sepak bola dalam negeri berharap bahwa pemain naturalisasi ini mampu memberikan dampak signifikan bagi performa Timnas Indonesia di level Asia dan berkontribusi dalam perjalanan menuju Piala Dunia. Bagi Pelupessy, kesempatan ini bukan sekadar soal sepak bola, melainkan juga tentang menghubungkan kembali dengan warisan dan sejarah keluarganya di Indonesia.

Exit mobile version