Iis Dahlia, penyanyi dan mantan kontestan ajang pencarian bakat, baru-baru ini membuat pengakuan menarik mengenai perannya sebagai calon mertua. Dalam sebuah wawancara, Iis mengungkapkan bahwa ia memiliki kriteria khusus untuk calon menantu dan tidak ragu untuk mengaku bahwa dirinya akan menjadi mertua yang cukup cerewet. Hal ini tentu menjadi perhatian mengingat kedua anaknya, Salshadilla Juwita dan Devano Danendra, masih belum memperkenalkan pasangan masing-masing hingga saat ini.
Ketika diinterogasi mengenai harapannya untuk anak-anaknya, Iis dengan tegas menyampaikan doanya agar kedua anaknya segera menjumpai pasangan yang tepat. “Usia saya sudah tidak muda lagi, jadi saya berdoa agar anak-anak segera bertemu dengan orang yang baik, yang menyayangi mereka, dan tentunya mendapatkan mertua yang baik juga,” ujarnya di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Kalimat ini mengindikasikan harapan besarnya sebagai seorang ibu yang ingin melihat anak-anaknya bahagia.
Iis Dahlia tidak hanya berharap untuk kebahagiaan anak-anaknya, tetapi juga memiliki visi jelas mengenai karakteristik pasangan yang ideal. Untuk putri sulungnya, Salshadilla, Iis berharap Salsha mendapatkan suami yang bertanggung jawab dan mampu menjadi imam yang baik. Sementara itu, untuk putranya, Devano, Iis mengharapkan sang anak mendapatkan istri yang sholehah. “Kriterianya tentu yang baik. Kalau Salsha, saya ingin dia punya suami yang bertanggung jawab, bisa menjadi imam yang baik, dan membahagiakannya. Kalau Devano, semoga mendapat pasangan yang agamanya baik karena nantinya perempuanlah yang akan mendidik anak-anak di rumah,” jelas Iis.
Dalam konteks ini, Iis mengacu pada peran penting yang dimiliki seorang pasangan dalam kehidupan keluarga. Ia sangat menyadari bahwa tidak hanya cinta yang menjadi kriteria utama, tetapi juga nilai-nilai moral dan agama yang harus dipegang oleh calon menantu. Dengan pengalamannya sebagai ibu, Iis terjun langsung dalam memberikan arahan kepada pasangan calon menantu anaknya.
“Saya pasti akan memberi saran dan pesan-pesan ke pasangan anak saya. Kalau mereka sudah serius, saya akan bilang ‘Kamu harus begini ke anak saya, harus begitu ke anak saya.’ Anak saya sudah saya besarkan dengan baik, tentu saya ingin menitipkannya ke orang yang tepat,” tegas Iis. Pernyataan ini menunjukkan betapa Iis sangat peduli dengan kesejahteraan anak-anaknya dan ingin memastikan bahwa mereka bernaung di bawah naungan yang baik.
Menariknya, meskipun Iis mengaku akan menjadi mertua yang cerewet, beliau juga menegaskan bahwa dukungan penuh kepada keputusan anak-anaknya akan selalu ada. “Cerewet, tapi tetap mendukung,” pungkasnya. Sikap ini mencerminkan keseimbangan antara peran pengawas sekaligus pendukung yang ingin diberikan Iis dalam kehidupan anak-anaknya.
Lebih dari sekadar ungkapan humor tentang menjadi mertua yang bawel, pernyataan Iis Dahlia sejatinya menggambarkan kerinduan dan cinta seorang ibu yang menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Sementara publik menantikan momen di mana Salshadilla dan Devano akan memperkenalkan pasangan masing-masing, Iis tetap bersikap optimis dengan doa dan harapan agar yang terbaik akan segera datang.
Dalam dunia yang terus bergerak cepat ini, pengakuan Iis Dahlia sebagai calon mertua cerewet memberikan sebuah perspektif tentang hubungan generasi muda dan orang tua. Sikap terbuka dan jujur ini menjadi refleksi penting dalam membangun hubungan yang sehat dan saling mendukung antar generasi.