
Bupati Indramayu, Lucky Hakim, kembali menjadi sorotan publik setelah melakukan perjalanan ke Jepang tanpa izin resmi. Kabar tersebut mencuat setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan sindiran pedas terkait aktivitas Lucky yang dinilai tidak sesuai dengan etika seorang pejabat publik. Dalam momen cuti lebaran, Dedi mengunggah foto-foto Lucky yang sedang berlibur ke luar negeri melalui akun media sosialnya, dan menegaskan pentingnya izin bagi pejabat ketika melakukan aktivitas di luar tugas resmi mereka.
Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, juga memberikan pernyataan terkait tindakan Lucky Hakim. Diketahui, setelah pulang dari perjalanan tersebut, Lucky telah meminta maaf kepada publik. Kemendagri pun berencana memanggilnya pada 8 April 2025 untuk membahas isu ini lebih lanjut. Tindakan ini mencerminkan ketidakpuasan pemerintah pusat terhadap tindakan beberapa pejabat daerah yang kerap mengabaikan aturan.
Lucky Hakim, yang lahir pada 12 Januari 1978, merupakan sosok yang cukup dikenal di kalangan masyarakat. Ia beragama Islam dan memulai kariernya dalam dunia hiburan sebagai model iklan. Popularitasnya meroket setelah membintangi beberapa sinetron terkenal seperti “Mutiara Hati,” “Muslimah,” dan “Jiran.” Selain berkarir sebagai aktor, Lucky juga melebarkan sayap ke dunia politik. Bersama Nina Agustina, ia terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu untuk periode 2021-2026. Namun, perjalanan politiknya tidak berlangsung mulus, karena ia mengundurkan diri dari jabatannya pada Februari 2023.
Data biodata Lucky Hakim menunjukkan bahwa ia mengenakan banyak topi—sebagai aktor, penulis, politisi, hingga penyanyi. Dengan latar belakang pendidikan dari STIE Perbanas dan Pelita Bangsa, Lucky memiliki visi yang luas dalam mengembangkan daerahnya. Namun, perjalanan politiknya tampaknya menghadapi berbagai ujian, salah satunya dengan isu liburannya ke Jepang tanpa izin tersebut.
Masyarakat menilai bahwa tindakan Lucky dapat merugikan citra pemerintah daerah. Seharusnya, para pejabat publik bertindak sebagai teladan dan menunjukkan sikap konsisten dalam menjalankan tugas mereka. Momen liburan yang seharusnya menjadi waktu untuk bersantai, kini menjadi polemik yang menimbulkan kritik. Kekecewaan terhadap pejabat yang tidak transparan dalam mengambil cuti dapat terlihat jelas dari reaksi masyarakat.
Lucky Hakim pernah terlibat dalam beberapa hubungan, di antaranya dengan Indadari Mindrayanti dan Tiara Dewi. Ia dikaruniai seorang anak bernama Nokia Nebula Putri Kawakibi, yang kini menjadi salah satu motivasi dalam hidupnya. Melalui perjalanan hidupnya, Lucky belajar banyak mengenai tantangan sebagai seorang publik figur yang juga harus menjalankan amanah sebagai pejabat pemerintah.
Kini, Lucky Hakim harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya. Diharapkan ke depan, pejabat publik lainnya dapat belajar dari pengalaman ini. Menjaga integritas dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diemban adalah hal yang sangat penting. Publik memiliki hak untuk menuntut transparansi dan akuntabilitas dari para pemimpin mereka. Liburan dan waktu pribadi tentu saja dibutuhkan, tetapi tidak boleh mengabaikan tanggung jawab utama sebagai pelayan masyarakat.
Dengan semua yang telah terjadi, masyarakat berharap situasi ini dapat menjadi pelajaran bagi Lucky dan politikus lainnya untuk lebih berhati-hati dalam menjalin interaksi antara tugas publik dan kehidupan pribadi. Seiring dengan perkembangan isu tersebut, akan menarik untuk melihat bagaimana aksi dan reaksi dari Lucky Hakim selanjutnya, serta langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah dalam menyikapi perbuatan para pejabatnya.