Biodata dan Agama Azealia Banks: Kontroversi Sang Rapper AS

JAKARTA – Azealia Banks, rapper asal Amerika Serikat, kembali menjadi sorotan publik setelah ucapannya di platform X yang menyebut Indonesia sebagai “tong sampah dunia” pada 11 April 2025. Ucapan tersebut menuai banyak kontroversi dan kritik dari netizen, terutama di Indonesia. Dalam tweetnya, Azealia menyatakan, “Indonesia adalah tempat sampah dunia. Tak enak mengatakan ini, tapi Indonesia adalah kawasan tercemar sama halnya seperti India. Aku secara sadar tidak akan memakan apapun hasil laut dari Samudra Hindia.” Selain itu, ia juga meminta bantuan dari sosok-sosok terkenal seperti Elon Musk dan Jeff Bezos untuk membantu pembiayaan pengelolaan sampah di Indonesia.

Kekerasan dan trauma masa kecil turut memengaruhi perjalanan hidup Azealia Banks. Ia lahir dengan nama Azealia Amanda Banks di Manhattan, Amerika Serikat, pada 31 Mei 1991. Sejak kecil, Azealia harus menghadapi kenyataan pahit setelah kehilangan ayahnya yang meninggal akibat kanker pankreas saat ia baru berusia 2 tahun. Ibu Azealia yang kemudian membesarkannya dan dua kakak lainnya mengalami perubahan drastis dan terbiasa melakukan kekerasan terhadap anak-anaknya sebagai bentuk pengendalian.

“Sepeninggalan ayahku, ibu berubah menjadi pribadi yang sangat kasar. Dia akan memukul aku dan kakak-kakakku dengan tongkat baseball,” ungkapnya dalam wawancara dengan DAZED pada tahun 2012. Trauma masa kecil ini membuat Azealia memutuskan untuk meninggalkan rumah dan tinggal bersama kakak perempuannya saat berusia 14 tahun.

Meski tidak menyelesaikan pendidikan sekolah menengah, Azealia menemukan ketertarikan di dunia seni, seperti musikal, tari, dan bernyanyi. Setelah beberapa kali mengikuti audisi yang tidak berhasil, ia mulai mengalihkan fokusnya ke musik. Pada tahun 2008, ia merilis lagu debutnya “Gimme a Chance” dengan nama panggung Miss Bank$.

Dalam perjalanan karir musiknya, Azealia sering kali menghadapi berbagai kontroversi, baik dari lirik lagu maupun interaksinya di media sosial. Pada tahun 2011, ia berhasil menarik perhatian publik dengan merilis single “212” yang kemudian menjadikannya sebagai bintang yang bersinar di industri musik. Meskipun ia dikenal sebagai rapper yang berbakat, kontroversi yang seringkali mengelilingi dirinya membuat banyak prestasinya sering terabaikan.

Mengenai agama, Azealia Banks mengidentifikasikan diri sebagai penganut agama Afro-Diaspora, khususnya dalam praktik Santeria, yang merupakan aliran kepercayaan yang bercampur antara agama asli Afrika Barat dengan pengaruh Katolik. Ia juga menganggap dirinya sebagai bruja, yang merupakan penganut dalam tradisi kepercayaan voodoo dan menyembah dewa Yemaya. Sikapnya yang terbuka tentang perjalanan spiritualnya ini mencerminkan keyakinan mendalam dan budaya yang berbeda dari kebanyakan orang.

Sebagai seorang tokoh publik, Azealia Banks terus menjadi perhatian media dan penggemar, baik karena karya musikalnya maupun pernyataannya yang seringkali kontroversial. Meskipun sering menghadapi kritik, keberaniannya dalam mengekspresikan pandangan membuatnya tetap relevan dalam industri musik. Keberadaan Azealia dalam dunia hiburan membawa tantangan tersendiri dengan wacana baru yang ia bawa, terutama mengenai isu-isu sosial yang kerap kali ia angkat.

Azealia Banks, meskipun berbagai kontroversi menerpa, tetaplah seorang artis yang memiliki pengaruh signifikan di dunia musik. Dengan kombinasi bakat, pengalaman hidup, dan cara pandangnya yang unik, ia terus menantang norma dan berkontribusi dalam menciptakan bentuk baru dari ekspresi artistik di era modern ini.

Berita Terkait

Back to top button