Beware! Harga Cabai Rawit Tembus Rp102.200 per Kg, Simak Info Terbaru!

Harga pangan di Indonesia kembali menjadi perbincangan hangat, terutama setelah Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dikelola oleh Bank Indonesia merilis data terkini pada Kamis, 6 Maret 2025. Dalam laporan tersebut, harga cabai rawit merah mencapai angka mencengangkan yaitu Rp102.200 per kilogram (kg), menjadikannya salah satu komoditas yang paling mahal di pasaran saat ini.

Kenaikan harga cabai rawit ini menjadi sorotan karena cabai merupakan bumbu dasar yang banyak digunakan dalam masakan sehari-hari masyarakat Indonesia. Lonjakan harga ini berdampak pada anggaran rumah tangga, terutama bagi keluarga yang menggantungkan konsumsi cabai dalam menu masakan mereka. “Kenaikan harga cabai rawit sering kali didasari oleh faktor cuaca dan permintaan konsumen yang tinggi,” ungkap seorang analis pasar yang enggan disebutkan namanya.

Selain cabai rawit, harga pangan lainnya juga menunjukkan variasi yang signifikan di tingkat pedagang eceran nasional. Berikut adalah beberapa komoditas dan harganya yang tercatat pada hari yang sama:
– Telur ayam ras: Rp31.650 per kg
– Bawang merah: Rp42.900 per kg
– Bawang putih: Rp46.350 per kg

Untuk komoditas beras, harga bervariasi berdasarkan kualitasnya. Data menunjukkan bahwa:
– Beras kualitas bawah I: Rp14.050 per kg
– Beras kualitas bawah II: Rp14.000 per kg
– Beras kualitas medium I: Rp15.300 per kg
– Beras kualitas medium II: Rp15.350 per kg
– Beras kualitas super I: Rp16.950 per kg
– Beras kualitas super II: Rp16.450 per kg

Selain itu, cabai jenis lain juga mengalami peningkatan harga. Cabai merah besar terjual dengan harga Rp58.550 per kg, sedangkan cabai merah keriting mencapai Rp61.000 per kg. Sementara itu, cabai rawit hijau tercatat seharga Rp75.200 per kg, menunjukkan bahwa semua jenis cabai mengalami kenaikan harga.

Kenaikan harga pangan ini tidak hanya berlaku pada sayuran dan rempah-rempah, tetapi juga pada komoditas daging. Harga daging ayam ras tercatat sebesar Rp37.400 per kg. Sementara itu, harga daging sapi berkualitas juga tinggi, di mana daging sapi kualitas I dijual seharga Rp139.000 per kg dan daging sapi kualitas II mencapai Rp123.400 per kg.

Tidak hanya itu, konsumen juga harus menyiapkan anggaran lebih untuk membeli gula pasir yang mengalami fluktuasi harga. Gula pasir kualitas premium tercatat sebesar Rp19.500 per kg, sedangkan gula pasir lokal dijual dengan harga Rp18.450 per kg. Ini menunjukkan bahwa di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu, konsumen harus cermat dalam merencanakan pengeluaran mereka.

Minyak goreng, yang menjadi kebutuhan pokok di setiap rumah tangga, juga mengalami perubahan harga. Minyak goreng curah dijual seharga Rp18.300 per liter, sedangkan minyak goreng kemasan bermerek I dan II masing-masing dijual dengan harga Rp22.150 dan Rp21.050 per liter. Masyarakat diharapkan tetap cerdas dalam memilih produk yang sesuai dengan anggaran mereka.

Kenaikan harga-harga pangan ini sudah sepatutnya menjadi perhatian banyak pihak, terutama bagi pemerintah yang harus memastikan stabilitas harga di pasar. Program-program pengendalian inflasi dan upaya peningkatan produksi lokal bisa menjadi langkah strategis untuk menghindari lonjakan harga di masa mendatang.

Dengan kondisi harga pangan yang terus berfluktuasi, masyarakat di seluruh Indonesia perlu mengikuti perkembangan harga terkini dan menyesuaikan pola belanja mereka. Informasi yang akurat dan terkini dapat membantu mengoptimalkan pengeluaran rumah tangga dan menghindari dampak negatif dari kenaikan harga yang terus melambung.

Berita Terkait

Back to top button