
Elon Musk kembali menarik perhatian dunia teknologi dengan pengumuman peluncuran chatbot kecerdasan buatan (AI) terbarunya, Grok 3, yang dijadwalkan akan diluncurkan pada Senin, 17 Februari 2025. Momen ini diperkirakan akan menjadi titik awal bagi Grok 3 untuk bersaing secara langsung dengan ChatGPT, produk terkenal dari OpenAI yang didukung oleh Microsoft. Peluncuran ini direncanakan akan disertai dengan demonstrasi langsung yang akan dilakukan pada pukul 8 malam waktu Pasifik, atau pada pukul 04.00 GMT, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melihat kemampuan Grok 3 secara langsung.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui panggilan video pada World Governments Summit di Dubai, Musk menyatakan bahwa Grok 3 kini telah mencapai tahap akhir pengembangan. "Grok 3 memiliki kemampuan penalaran yang sangat kuat, jadi dalam pengujian yang telah kami lakukan sejauh ini, Grok 3 mengungguli apa pun yang telah dirilis, yang kami ketahui, jadi itu pertanda baik," ungkap Musk. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Musk terhadap performa dan kemampuan Grok 3 dalam melakukan berbagai tugas yang melibatkan AI.
Musk, yang dikenal sebagai salah satu pendiri OpenAI, memperkenalkan xAI sebagai pesaing langsung yang berfokus pada pengembangan kecerdasan buatan. Dengan peluncuran Grok 3, Musk ingin menciptakan sebuah alternatif yang mampu berkompetisi dengan produk-produk sejenis di pasaran, terutama dengan ChatGPT yang telah menjadi salah satu nama besar dalam industri AI. Sebelum peluncuran resmi, Grok 3 diklaim telah menunjukkan kinerja yang unggul dalam berbagai pengujian internal yang telah dilakukan oleh timnya.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dicatat mengenai peluncuran Grok 3 dan konteksnya:
Tanggal Peluncuran: Grok 3 akan resmi diluncurkan pada 17 Februari 2025, disertai dengan demo langsung.
Daya Saing: Grok 3 dirancang untuk menjadi penantang serius bagi ChatGPT, yang merupakan salah satu AI paling populer hingga saat ini.
Kinerja AI: Musk mengklaim bahwa Grok 3 telah menunjukkan kemampuan penalaran yang sangat baik pada pengujian internal dibandingkan produk lain yang ada di pasaran.
- Founder OpenAI: Elon Musk merupakan salah satu pendiri OpenAI, yang menambah nuansa kompetisi di antara dua entitas tersebut.
Selain peluncuran Grok 3, Musk juga mengungkapkan bahwa konsorsium investor yang dipimpinnya telah menawarkan $97,4 miliar untuk membeli aset nirlaba OpenAI. Langkah ini menandai serangan terbaru Musk terhadap perusahaan yang telah berkembang pesat dalam bidang kecerdasan buatan ini. Dalam menanggapi tawaran tersebut, OpenAI teguh pada komitmennya untuk tetap menjadi organisasi nirlaba dengan tujuan untuk mengamankan modal guna mengembangkan model AI terbaik di dunia.
Keputusan Musk untuk meluncurkan Grok 3 dan upayanya untuk membeli aset OpenAI menunjukkan ambisi besarnya dalam menguasai sektor kecerdasan buatan. Para pengamat industri menyambut baik peluncuran ini dengan harapan Grok 3 dapat menghadirkan inovasi baru dan memberi solusi yang lebih baik dalam pengembangan teknologi AI.
Saat dunia menanti peluncuran Grok 3 dan demo langsung yang dijadwalkan, banyak yang bertanya-tanya apakah chatbot ini benar-benar akan menyaingi keberhasilan ChatGPT atau bahkan mengalahkannya dalam hal kecerdasan dan kualitas pelayanan. Dengan sejarah inovatif Musk di dunia teknologi, ketertarikan dan harapan tinggi masyarakat terhadap Grok 3 sangatlah wajar.