
Hari Perempuan Internasional 2025 merayakan tema “Accelerate Action,” yang menekankan pentingnya tindakan nyata untuk mempercepat kesetaraan gender di seluruh dunia. Menurut data dari World Economic Forum, jika tidak ada upaya percepatan, kesetaraan gender diperkirakan baru akan tercapai pada tahun 2158—lebih dari satu abad lagi. Dalam konteks ini, berbagai inisiatif mulai muncul untuk memberdayakan perempuan dalam menyuarakan aspirasi mereka, salah satunya adalah kampanye “Bersuara Melalui Karya” yang digagas oleh Havaianas.
Kampanye ini menghadirkan talkshow inspiratif berjudul “Hava Hour,” di mana tiga perempuan kreatif berbagi pengalaman mengenai bagaimana karya mereka tidak hanya berfungsi sebagai bentuk ekspresi diri, tetapi juga sebagai alat untuk membuka percakapan mengenai kesetaraan gender. Di antara mereka terdapat Imaniar Rizki, Creative Director dari Tab Space; Nastasha Abigail, seorang MC, penyanyi, dan podcaster; dan Kamila Andini, penulis skenario serta sutradara.
Kamila Andini, yang dikenal lewat film-filmnya yang menampilkan karakter perempuan yang kuat dan kompleks, menjelaskan pentingnya film sebagai medium untuk membuka perspektif baru. “Melalui karakter-karakter perempuan dalam film saya, saya ingin membawa lebih banyak percakapan dan pemahaman tentang perjuangan mereka,” ungkap Kamila. Pernyataan ini menunjukkan betapa karya seni dapat berkontribusi dalam menciptakan dialog yang konstruktif seputar isu gender.
Di sisi lain, meskipun industri kreatif menawarkan ruang bagi perempuan untuk bersuara, tantangan tak jarang muncul. Masih terdapat bias gender, standar ganda, serta keterbatasan akses terhadap sumber daya yang menjadi hambatan bagi perempuan. Hal tersebut menjadi salah satu topik utama dalam diskusi saat talkshow berlangsung. Pembicara menekankan pentingnya membangun komunitas yang saling mendukung, berbagi pengalaman, dan berani berkarya tanpa merasa tertekan oleh norma-norma yang ada.
Solidaritas antarperempuan di industri kreatif juga menjadi fokus pembicaraan. Dengan saling mendukung dan memberikan ruang bagi satu sama lain, perempuan dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan memberdayakan. Diskusi tersebut tidak hanya menggugah semangat para kreator, tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memerangi ketidaksetaraan gender dalam berbagai aspek, termasuk seni.
Perayaan Hari Perempuan Internasional tahun ini menunjukkan bahwa kreativitas bukan hanya sekadar ekspresi individu, tetapi juga alat untuk perubahan sosial yang lebih luas. Melalui seni, perempuan dapat menyampaikan pesan yang kuat, mengubah narasi yang bias, serta menginspirasi generasi mendatang untuk lebih berani menyuarakan hak-hak mereka. Caroline Putri, Marketing Manager Havaianas Indonesia, menyatakan bahwa kampanye “Bersuara Melalui Karya” bertujuan untuk mendukung perempuan agar lebih percaya diri dalam mengekspresikan suara mereka, baik melalui seni maupun cara mereka tampil di depan publik.
“Dalam momen International Women’s Day ini, kami ingin menegaskan pentingnya mempercepat aksi menuju kesetaraan gender,” ucap Caroline. Ia menambahkan bahwa kreativitas adalah alat yang kuat untuk mendobrak batasan sosial dan memberikan ruang bagi perempuan untuk mengekspresikan diri secara bebas.
Semakin banyak perempuan yang berani bersuara melalui karya, harapannya adalah kesetaraan gender tidak lagi menjadi target yang tampak jauh, melainkan sebuah kenyataan yang semakin dekat. Dengan dukungan dan solidaritas, perempuan di seluruh dunia diharapkan dapat terus menggali potensi diri mereka dan memanfaatkan seni sebagai medium untuk perubahan yang lebih luas. Setiap karya yang dihasilkan menjadi bagian dari perjuangan yang lebih besar untuk meraih keadilan dan kesetaraan dalam masyarakat.