Beredar informasi di media sosial yang menyebutkan PT Antam telah mengedarkan 109 ton emas palsu. Video tersebut diunggah oleh akun X “ruhulmaani” pada Minggu, 2 Maret 2025, dan menyertakan narasi yang menyatakan bahwa enam petinggi PT Antam terlibat dalam memalsukan emas dalam jumlah besar. Klaim ini menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat, terutama di tengah isu kepercayaan terhadap perusahaan BUMN.
Video itu menyatakan, “Breaking news! Setelah PT. Pertamina mengedarkan Pertamax palsu, kini giliran PT. Antam mengedarkan emas palsu. INI BUMN SEMUA, LHO!” Lanjutannya juga menyiratkan rasa pesimisme masyarakat terhadap pemerintah dan kondisi ekonomi nasional yang memburuk. Pada Kamis, 13 Maret 2025, unggahan itu sudah ditonton lebih dari 15 ribu kali, menandakan tingginya ketertarikan publik akan isu ini.
Namun, untuk mengecek kebenaran informasi tersebut, Tim Pemeriksa Fakta Mafindo yang tergabung dalam TurnBackHoax melakukan penelusuran. Mereka menggunakan kata kunci “6 petinggi PT Antam palsukan 109 ton emas” di platform YouTube dan menemukan video dari Liputan6 yang menjelaskan tentang penangkapan enam tersangka terkait pemalsuan emas.
Didapati bahwa keadaan ini merujuk kepada kasus yang terjadi sejak 2010 hingga 2021, di mana Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap dugaan korupsi di PT Antam. Enam orang yang ditangkap diduga telah mencetak emas berlogo Antam secara ilegal dan menjualnya di pasar. Namun, penting untuk dicatat bahwa 109 ton emas yang disebutkan dalam berita tersebut adalah emas asli. Proses di mana stempel Antam diterapkan pada emas tersebut yang dianggap ilegal dan bersumber dari aktivitas penambangan liar serta penyelundupan dari luar negeri.
Dalam klarifikasinya, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana, menegaskan bahwa meskipun emas tersebut memiliki label Antam, cara perolehannya tidak sah. Ini menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara emas resmi yang diproduksi oleh PT Antam dan emas yang dicetak oleh para tersangka.
Dari temuan ini, dapat disimpulkan bahwa klaim mengenai PT Antam menyebarkan emas palsu tidak seutuhnya benar dan sangat menyesatkan. Informasi ini menciptakan kekhawatiran yang tidak perlu di kalangan masyarakat, sehingga perlu ada kejelasan agar masyarakat tidak salah paham.
Media sosial memiliki dampak besar dalam menyebarkan informasi, baik yang benar maupun yang salah. Oleh karena itu, penting bagi publik untuk melakukan pengecekan fakta sebelum mempercayai atau menyebarkan berita yang belum terverifikasi. Dalam hal ini, TurnBackHoax telah berperan aktif untuk mengungkap kebenaran di balik informasi yang beredar, memprioritaskan penyampaian berita yang akurat berdasarkan data dan pernyataan resmi dari pihak berwenang.
Situasi ini mengingatkan kita semua untuk lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang bisa saja bersifat provokatif. Keterlibatan masyarakat dalam mengedukasi diri sendiri mengenai berita dan fakta yang beredar menjadi kunci untuk menjaga stabilitas sosial dan kepercayaan terhadap institusi. Akibat dari berita yang tidak benar ini bisa mempengaruhi banyak aspek, mulai dari kepercayaan publik, nilai investasi, hingga pengaruh terhadap ekonomi secara keseluruhan.