Banjir Sukabumi: Jembatan Bojongkopo Ambles Karena Arus Cidadap!

Sukabumi, Octopus – Jembatan Bojongkopo yang terletak di Desa Cidapap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mengalami kerusakan parah setelah tergerus arus sungai Cidadap. Kejadian ini berlangsung pada Kamis malam, 6 Maret 2026, yang juga bertepatan dengan terjadinya banjir di wilayah Sukabumi. Hujan deras yang mengguyur daerah tersebut sejak sore hari memicu luapan sungai Cidadap, menyebabkan banjir yang menggenangi jalan dan mengakibatkan jembatan ambles sedalam 4 meter.

Akibat terputusnya Jembatan Bojongkopo, akses jalan menuju Pelabuhan Ratu-Jampang dan sebaliknya lumpuh total. “Kami memastikan bahwa Jembatan Bojongkopo terputus, sehingga akses jalan lumpuh total,” ungkap Ipda M Fajar Yanuar, Kanit Gakum Satlantas Polres Sukabumi. Pihak Kepolisian pun telah mengambil tindakan cepat dengan menutup sementara ruas Jalan Simpenan-Kiaradua, yang merupakan jalur utama menuju kawasan Geopark Ciletuh, tempat wisata yang terkenal di Kabupaten Sukabumi.

Banjir dan longsor terjadi sekitar pukul 20.30 WIB, di mana laporan menyebutkan sejumlah kendaraan terjebak antara longsoran dan genangan air dari dua arah. Namun, sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai korban luka atau jiwa akibat insiden tersebut. Ipda Fajar menambahkan, pihak kepolisian telah memasang papan peringatan di Jalan Bagbagan untuk mencegah kendaraan nekat menerobos jalur yang terendam genangan air.

Bencana ini tidak hanya berdampak pada infrastruktur, tetapi juga mengganggu arus lalu lintas. Personel Satlantas Polres Sukabumi dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas serta berkolaborasi dengan warga dalam membersihkan saluran air yang tersumbat. “Demi keselamatan bersama, kami mengalihkan arus lalu lintas dan mengarahkan pengendara ke jalur lain,” kata Ipda Fajar.

Bagi pengendara yang ingin melintas di jalur ini, kepolisian merekomendasikan beberapa jalur alternatif, antara lain Nyalindung, Cikembar, dan Warungkiara. Jalur-jalur tersebut dapat digunakan untuk perjalanan dari Simpenan menuju Kiaradua maupun sebaliknya menuju Pelabuhan Ratu. Pihak kepolisian juga mengingatkan agar pengendara yang tidak familiar dengan alternatif tersebut tidak memaksakan diri dan memilih untuk beristirahat di lokasi aman hingga kondisi jalan membaik.

Sementara itu, tim gabungan dari Polres Sukabumi dan masyarakat setempat terus berupaya membersihkan material longsoran yang berupa batu dan lumpur di kawasan simpang Bagbagan, Desa Jayanti. Lokasi ini menjadi akses utama menuju jalur Simpenan-Kiaradua, yang saat ini sedang dalam proses perbaikan agar dapat segera difungsikan kembali.

Hujan deras yang terus mengguyur kawasan Unesco Global Geopark Ciletuh dan Pelabuhan Ratu menambah tantangan bagi pihak berwenang dalam menangani situasi banjir ini. Kejadian ini menunjukkan kebutuhan mendesak untuk memperkuat infrastruktur dan sistem pengelolaan air di daerah rawan banjir seperti Sukabumi agar dapat meminimalisasi dampak serupa di masa depan.

Banjir yang terjadi di Sukabumi adalah pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam di daerah-daerah yang rawan terkena bencana. Dengan upaya bersama antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat, semoga keadaan segera membaik dan akses jalan dapat pulih kembali untuk mendukung mobilitas serta aktivitas masyarakat di daerah tersebut.

Berita Terkait

Back to top button