Banjir Rendam Jalur Padang-Pianan Sumbar, Akses Terputus Total!

Jalur yang menghubungkan Kota Padang dengan Painan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, mengalami putus total pada Rabu (5/3) malam akibat banjir yang melanda daerah tersebut. Kejadian ini mengakibatkan arus lalu lintas dari Padang menuju Painan terhenti, dan akses yang biasa digunakan masyarakat pun terputus.

Kepala Kepolisian Sektor Koto XI Tarusan, AKP Donny Putra, menyampaikan bahwa ketinggian air yang menggenangi jalan mencapai lebih dari 40 cm, sehingga tidak memungkinkan bagi kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, untuk melintasi jalur tersebut. “Kami informasikan kepada masyarakat bahwa malam ini arus lalu lintas dari Padang menuju Painan atau sebelumnya terputus akibat banjir,” ungkapnya.

Banjir terjadi di dua titik utama, yakni di Kampung Duku dan Duku Utara, Kecamatan Koto XI Tarusan, yang merupakan daerah terdampak paling parah. Kondisi ini membuat kendaraan terpaksa berhenti, dan tidak sedikit pengendara yang terjebak dalam perjalanan menuju Painan.

Polisi turut mengimbau kepada masyarakat pengguna jalan untuk bersabar dan tidak memaksakan diri untuk melintas demi menjaga keselamatan. Imbauan tersebut penting, mengingat hujan deras masih mengguyur dan genangan air belum surut. “Kami minta pengendara bersabar karena hujan masih mengguyur dan genangan air belum surut, lebih baik berhenti dan utamakan keselamatan,” jelasnya.

Bagi pengendara yang sudah berada dalam perjalanan tetapi terhalang oleh banjir, pihak kepolisian meminta agar mereka mencari tempat aman untuk berhenti. Donny Putra juga memberikan saran untuk menghindari parkir di lereng bukit atau di bawah pohon kayu guna mencegah kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi lainnya.

Hujan deras yang mengguyur Kota Padang dan sekitarnya sejak siang hingga malam menjelang menyebabkan kondisi ini. Tidak hanya banjir yang merendam jalur Padang-Painan, tetapi juga menyebabkan tanah longsor di kawasan Sitinjau Lauik, Padang. Hal ini semakin memperparah situasi transportasi, dengan akses dari Padang menuju Solok pun terputus akibat longsor.

Dalam surat pemberitahuan resminya, pihak kepolisian menyebutkan bahwa prioritas utama saat ini adalah keselamatan masyarakat. Oleh karena itu, tindakan penyampaian informasi secara cepat dan aktif dilakukan untuk meminimalisir potensi risiko yang ditimbulkan oleh bencana ini.

Sebagai langkah preventif, instansi terkait juga ditugaskan untuk terus memantau kondisi cuaca dan dampaknya terhadap infrastruktur jalan. Selain itu, tim relawan juga dikerahkan untuk membantu memberikan informasi dan mendukung masyarakat yang terjebak dalam perjalanan.

Banjir yang terjadi ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya kesadaran mengenai risiko bencana alam, terutama di saat musim penghujan. Para pengguna jalan diimbau untuk selalu memperhatikan informasi terkini mengenai cuaca dan kondisi jalan sebelum memulai perjalanan.

Situasi seperti ini memang kerap terjadi di wilayah Sumatra Barat, khususnya ketika intensitas hujan tinggi. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat sangat diperlukan agar keselamatan dan keamanan dapat terjaga di tengah ancaman bencana alam yang kerap mengintai. Dengan tetap berkomunikasi dan mengikuti arahan dari pihak berwenang, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari bahaya yang lebih besar dan tetap aman selama kondisi cuaca yang tidak menentu.

Berita Terkait

Back to top button