Banjir dan Longsor Terjang Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya!

Hujan deras yang disertai angin puting beliung melanda beberapa daerah di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya. Kejadian bencana alam ini menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dan rumah-rumah warga, meskipun tidak ada laporan mengenai korban jiwa.

Di Kabupaten Garut, angin puting beliung menerjang belasan rumah dan pohon-pohon besar di Kecamatan Tarogong Kaler dan Tarogong Kidul. Wakapolres Garut, Kompol Bayu Tri Nugraha Hidayat, menyatakan bahwa kejadian ini terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi. Kerusakan paling parah terjadi di Perum Geriya Mutiara Rancabango, di mana 11 rumah mengalami kerusakan parah pada atapnya, dan beberapa pohon tumbang melintang di tengah jalan. Proses evakuasi dilakukan melibatkan berbagai unsur, termasuk BPBD, Satpol PP, Polsek, Koramil, serta pihak kepolisian dan pemadam kebakaran.

“Proses evakuasi dilakukan dengan cepat untuk mengatasi dampak dari bencana ini, walaupun kerugian yang dialami warga cukup besar,” ujar Kompol Bayu. Hujan deras yang diiringi dengan angin kencang ini menyebabkan situasi yang tidak nyaman bagi warga, terutama di saat menjelang berbuka puasa.

Sementara itu, di Kabupaten Ciamis, bencana banjir terjadi akibat luapan Sungai Citanduy yang merendam enam rumah serta jalan provinsi penghubung Panjalu, Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, melaporkan bahwa peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Tinggi air banjir mencapai antara 25 hingga 30 centimeter, memaksa warga untuk mengungsi demi keselamatan.

“Banjir di Desa Sindangmukti ini sangat mengganggu akses jalan dan membuat kendaraan tidak dapat melintas. Di sisi lain, di Desa Payungagung telah terjadi tanah longsor yang menimbun jalan penghubung,” jelas Ani. Tanah longsor di kawasan ini juga menumbangkan beberapa bangunan, termasuk satu mushala yang mengalami kerusakan.

Di sisi lain, Kota Tasikmalaya juga tidak luput dari dampak cuaca ekstrem ini. Hujan deras disertai angin kencang dan petir telah menyebabkan pohon tumbang di jalan Moch Hatta, yang mempengaruhi arus lalu lintas dari Ciamis ke Tasikmalaya dan sebaliknya. Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, menjelaskan bahwa jalan HZ Mustofa dekat Asia Plaza dan beberapa jalan protokol lainnya tergenang banjir.

“Pemerintah daerah kini telah menetapkan status tanggap bencana, mengingat keadaan tersebut masih berpotensi membahayakan. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada,” ungkap Ucu.

Dalam rangka penanggulangan bencana, para petugas BPBD di ketiga daerah tersebut telah melakukan tindakan evakuasi dan pemulihan, agar warga yang terkena dampak dapat berangsur pulih. Penanganan situasi bencana ini menjadi prioritas, dan berbagai pihak bekerja sama untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.

Dengan demikian, cuaca ekstrem yang melanda Garut, Ciamis, dan Tasikmalaya memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Kesadaran akan potensi bencana alam perlu ditingkatkan, serta kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi darurat harus menjadi agenda utama, mengingat perubahan iklim yang semakin tidak menentu. Pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana.

Exit mobile version