Selebritas Baim Wong baru-baru ini mengungkapkan kemarahannya di media sosial setelah menerima kritik tajam dari netizen yang dianggap terus-menerus membongkar aib Paula Verhoeven, mantan istrinya. Unggahan emosional tersebut diperkuat oleh serangkaian komentar negatif yang didapatnya dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam postingannya pada Sabtu, 26 April 2025, Baim menulis, “Jangan jadi orang bodoh! Semua akan dipertanggungjawabkan di akhirat.” Pernyataan ini menggambarkan keprihatinannya terhadap sikap negatif yang dialamatkan kepada dirinya dan mantan istrinya. Baim mengingatkan netizen untuk tidak terus-menerus memojokkan atau menghujatnya terkait masalah pribadi yang saat ini tengah dihadapinya.
Baim mengajak publik untuk menjaga ucapan dan tindakan, mengingat semua perbuatan akan ada balasannya. Ia menegaskan, “Apa pun yang terjadi dan diketahui, jangan saling menghujat ya. Enggak baik dan jangan menambah dosa.”
Dalam konteks ini, Baim juga memberikan perhatian khusus kepada mereka yang sering menggiring opini dan menyebarkan informasi yang belum tentu benar. Ia mengingatkan bahwa tindakan tersebut dapat layak dipandang sebagai dosa besar yang mampu menghapus amal kebaikan yang telah dibangun selama bertahun-tahun. Baim menambahkan, “Jangan sia-siakan amal kebaikan bertahun-tahun hilang semua hanya dengan satu komen. Saling mendoakan saja.”
Baim Wong tidak hanya menyampaikan emosi, tetapi juga memperlihatkan upaya untuk mengedukasi netizen mengenai pentingnya bertindak bijaksana saat menggunakan media sosial. Ia berharap agar masyarakat dapat lebih fokus pada introspeksi diri daripada mencari-cari kesalahan orang lain.
Ia juga menekankan, “Hari ini, mari kita berhenti mencari-cari kesalahan orang lain dan lebih fokus pada introspeksi diri.” Melalui pesan tersebut, Baim berupaya untuk mengajak setiap orang untuk saling mendoakan kebaikan satu sama lain, alih-alih memperkeruh suasana dengan fitnah dan kebencian.
Kasus ini menjadi sorotan publik tidak hanya karena reputasi Baim Wong sebagai seorang selebritas, tetapi juga karena fenomena negatif yang sering kali menghantui para publik figur di media sosial. Maraknya opini dan komentar dari netizen bisa menjadi pedang bermata dua, di mana pujian dan kritik bisa datang bersamaan dalam waktu yang bersamaan.
Berbagai pihak pun memberikan reaksi terhadap ungkapan kemarahan Baim. Beberapa netizen mendukung langkahnya untuk berbicara lantang tentang situasi yang dihadapinya, sementara yang lain berpendapat itu adalah bentuk pembelaan diri yang berlebihan.
Situasi ini menyoroti tantangan yang dihadapi selebritas dalam menghadapi kritik publik. Dalam sektor entertainment, di mana setiap tindak tanduk dapat menjadi bahan perbincangan, Baim Wong tampaknya bertekad untuk tidak membiarkan komentar negatif menyurutkan semangatnya.
Menjadi seorang publik figur di era digital saat ini memang memerlukan ketahanan mental yang kuat. Masyarakat sebagai netizen diharapkan bisa bersikap lebih bijak dan kritis dalam menyikapi setiap informasi yang beredar, serta lebih berhati-hati dalam memberikan komentar.
Dengan curahan hati dari Baim Wong, harapannya acara-acara di televisi maupun di media sosial dapat menjadi ruang untuk berbagi kebaikan, daripada menjadi arena untuk menyebarkan kebencian dan fitnah. Melalui pesan penyemangat yang disampaikannya, Baim ingin menegaskan bahwa penting untuk saling menghargai satu sama lain, terutama ketika berhadapan dengan permasalahan pribadi yang kompleks.
