
Cuaca ekstrem diprediksi melanda daerah bagian selatan Jawa Tengah pada Minggu, 4 Mei 2023. Kondisi ini ditandai dengan hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir yang dapat mengancam keselamatan warga. Para ahli meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi, termasuk tanah longsor dan banjir.
Pada pagi hari, cuaca di Jawa Tengah umumnya cerah hingga berawan. Namun, menurut prakiraan yang dikeluarkan oleh BMKG, potensi cuaca ekstrem akan meningkat pada siang, sore, hingga awal malam. Kawasan pegunungan dan dataran tinggi di selatan provinsi tersebut dianggap rawan mengalami bencana akibat hujan deras yang dapat mengakibatkan tanah longsor serta angin puting beliung.
Di sisi lain, wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah juga mengalami dampak dari cuaca buruk. Banjir rob atau banjir air laut pasang masih merendam sejumlah daerah, khususnya pada waktu siang hingga sore hari, antara pukul 12.00 hingga 17.00 WIB. Fenomena ini mengakibatkan gangguan aktivitas di kawasan pesisir, termasuk perkampungan, industri, sawah, tambak, dan bahkan jalan utama seperti Semarang-Demak dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 120 sentimeter.
Shafira Tsanyfadhila, Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, menyampaikan, “Rob dengan ketinggian 1,1 meter di perairan utara Jawa Tengah dapat terjadi pada siang hingga petang. Warga di daerah seperti Demak, Semarang, Kendal, dan Pekalongan diminta untuk selalu siaga, karena banjir baru akan surut pada dini hari.”
Sementara itu, Ferry Oktarisa, Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, menekankan bahwa selain banjir rob, ada 11 wilayah di Jawa Tengah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem. Daerah-daerah tersebut meliputi Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Kajen, Bumiayu, dan Majenang. Sedangkan untuk Solo Raya dan Pantura bagian timur, diharapkan hanya akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Kondisi atmosfer juga dinyatakan tidak stabil, dengan angin bertiup dari arah timur ke selatan dengan kecepatan 5-30 kilometer per jam. Suhu udara diprediksi berkisar antara 19 hingga 33 derajat Celsius, sementara kelembaban udara berkisar antara 55 hingga 95 persen. Ketinggian gelombang di perairan utara diperkirakan mencapai antara 0,1 hingga 1,25 meter, sedangkan di perairan selatan berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter.
Dengan adanya peringatan dari BMKG ini, masyarakat diharapkan untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk. Pihak berwenang diharapkan untuk memperbanyak sosialisasi mengenai kewaspadaan bencana, termasuk penggunaan alat komunikasi untuk menginformasikan perkembangan cuaca terkini kepada masyarakat yang tinggal di daerah berisiko tinggi.
Diharapkan masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan rawan bencana, dapat tetap tenang namun siaga dalam menghadapi potensi ancaman cuaca ekstrem dan banjir rob yang mungkin terjadi, guna menjaga keselamatan diri dan keluarga.