Australia Dukung MBG dengan Kemitraan Bersama UNICEF

Kuasa Usaha Australia, Gita Kamath, dan Penjabat Perwakilan UNICEF Indonesia, Jean Lokenga, baru-baru ini menandatangani perjanjian yang menandai kemitraan yang signifikan dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Acara penandatanganan ini berlangsung di Jakarta dan menjadi langkah penting bagi kedua organisasi untuk berkolaborasi dalam upaya meningkatkan gizi anak-anak dan perempuan di Indonesia.

Dalam pidatonya, Gita Kamath menyatakan bahwa Australia merasa bangga dapat mendukung program MBG yang diinisiasi oleh Pemerintah Indonesia. Menurutnya, gizi yang baik sangat krusial untuk mendukung kemajuan di berbagai bidang, termasuk kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, dan pengentasan kemiskinan. “Centres of Excellence yang kita luncurkan hari ini akan menjadi pilar penting dalam mencapai tujuan program MBG. Melalui pusat unggulan ini, kami berharap dapat memberikan manfaat kesehatan yang nyata bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Centres of Excellence ini merupakan fasilitas yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian di bidang gizi. Pusat ini akan menjadi tempat berkumpulnya berbagai pakar yang dapat mendorong penelitian, pelatihan, dan inovasi guna memastikan efektivitas program MBG. “Dengan memasukkan berbagai keahlian ini, kami bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap layanan berkualitas bagi anak-anak dan perempuan, yang merupakan kelompok yang paling membutuhkan perhatian dalam konteks gizi,” tambah Jean Lokenga.

Kementerian Kesehatan Indonesia telah menekankan bahwa masalah gizi buruk di Indonesia adalah tantangan besar yang harus diatasi. Berdasarkan data dari UNICEF, lebih dari 3 juta anak-anak di Indonesia mengalami stunting, yaitu kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dibandingkan standar kesehatan karena kekurangan gizi. Dalam konteks ini, program MBG diharapkan dapat memberikan intervensi yang tepat untuk meningkatkan status gizi anak-anak.

Kemitraan antara Australia dan UNICEF ini juga sejalan dengan komitmen global untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya yang berkaitan dengan pengakhiran kelaparan, meningkatkan gizi, dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan. Australia melalui lembaganya, DFAT (Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan), berkomitmen untuk memperkuat sistem kesehatan dan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dalam kerangka kerja sama ini, Australia akan menyediakan dana yang diperlukan untuk pengembangan pusat-pusat unggulan tersebut, yang juga diharapkan mampu mendorong inovasi dalam pendekatan penyampaian program gizi. Ini termasuk penggunaan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan yang akan terlibat dalam implementasi program MBG. “UNICEF berterima kasih atas pendanaan Pemerintah Australia untuk program ini. Kami percaya bahwa hanya dengan kolaborasi yang kuat, kita dapat mengatasi tantangan gizi dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Indonesia,” ujar Lokenga.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya sebuah inisiatif untuk mengatasi masalah gizi, tetapi juga sebagai sebuah langkah integratif yang mendukung visi Indonesia untuk mencapai kesehatan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Melalui pelaksanaan program ini, diharapkan akan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan akses terhadap makanan sehat yang terjangkau.

Adanya dukungan dari Pemerintah Australia ini menjadi sinyal positif bagi upaya kolektif dalam menanggulangi isu-isu gizi di Indonesia. Kombinasi antara kebijakan pemerintah, kemitraan internasional, dan partisipasi masyarakat diharapkan dapat menciptakan sinergi yang dapat membawa perubahan yang berarti dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Inisiatif ini menunjukkan komitmen USAID dan UNICEF untuk menyelesaikan isu gizi dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button