Asnawi Mangkualam: Murid Kesayangan Shin Tae-yong Ditendang Kluivert

Dalam perkembangan terbaru menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, keputusan Patrick Kluivert, pelatih tim nasional Indonesia, untuk tidak memilih Asnawi Mangkualam dalam skuatnya telah menciptakan gelombang reaksi di kalangan penggemar sepak bola. Asnawi, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pemain kesayangan Shin Tae-yong, dicoret dari daftar pemain yang diumumkan Kluivert, bersama dengan Witan Sulaeman dari Persija Jakarta. Keputusan ini pun menimbulkan sorotan tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari media internasional.

Media Korsel, Best Eleven, secara khusus menyoroti keputusan Kluivert yang dinilai mengejutkan dan kontroversial. “Pemain kesayangan Shin Tae-yong menghilang dari daftar pemain pertama yang diumumkan pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert,” tulis media tersebut. Asnawi, yang merupakan kapten timnas Indonesia sebelumnya, dianggap layak untuk dimasukkan kembali mengingat performanya yang konsisten di Liga Thailand bersama Port FC, di mana ia sudah mencatatkan 22 penampilan, dengan satu gol dan satu assist.

Sementara itu, catatan statistik Asnawi menunjukkan bahwa performanya di lapangan cukup mumpuni, bahkan lebih baik dibandingkan Nathan Tjoe-A-On yang tidak mendapat tempat di skuat utama Swansea City. “Namun, Asnawi tidak dipilih oleh pelatih Kluivert,” ungkap Best Eleven, menambahkan bahwa Yacob Sayuri juga tidak disertakan dalam daftar pemain yang dipanggil.

Di sisi lain, media Belanda justru menilai positif keputusan Kluivert dalam menentukan skuatnya. Dalam artikel yang ditulis oleh Voetbal International, mereka menyebut bahwa Kluivert telah mengumumkan pra seleksi pertamanya sebagai pelatih nasional Indonesia, dengan 27 pemain dipanggil untuk periode internasional mendatang. Kluivert, yang dikenal sebagai mantan pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Belanda, dianggap ideal untuk memimpin Indonesia menuju Piala Dunia 2026.

Dalam pernyataannya, Voetbal International menyoroti pemanggilan Ole Romeny sebagai salah satu langkah positif dalam memperkuat lini depan tim Merah Putih. Media tersebut juga mencatat kehadiran tiga pemain yang baru saja dinaturalisasi—Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James—yang semakin memperkaya variasi pemain di timnas Indonesia.

Reaksi terhadap keputusan Kluivert ini menunjukkan perpecahan antara pandangan media dari berbagai negara. Sedangkan media Korsel menilai bahwa Asnawi seharusnya mendapatkan kesempatan, media Belanda meyakini bahwa Kluivert telah mengambil keputusan yang tepat untuk kebaikan tim ke depannya. Hal ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi pelatih dalam memilih pemain yang tidak hanya memiliki performa baik, tetapi juga sesuai dengan filosofi permainan yang diinginkan.

Sebagai tambahan, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga memberikan apresiasi terhadap cepatnya proses naturalisasi tiga pemain tersebut, yang dianggap penting untuk memperkuat tim nasional. Ia menekankan dukungan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam proses tersebut.

Dengan absennya Asnawi Mangkualam, tentunya menjadi perhatian banyak pihak bagaimana Kluivert akan meramu strategi dan formasi timnya untuk menghadapi kompetisi mendatang. Ketidakpanggilan Asnawi, sekaligus posisi Witan dan Sayuri, menandai babak baru dalam persaingan di skuat tim nasional Indonesia, di saat harapan untuk melaju ke Piala Dunia semakin meningkat. Di tengah kemelut ini, dunia sepak bola Indonesia menanti keputusan Kluivert selanjutnya dan bagaimana tim akan bersaing di panggung internasional.

Exit mobile version