Arkeolog Temukan Jimat Raja Solomon: Kaitan dengan Kitab Terlarang?

Para arkeolog asal Turki baru-baru ini mengumumkan penemuan menarik berupa amulet kuno yang diyakini berasal dari abad kelima. Jimat ini menampilkan gambaran Raja Solomon yang megah, sedang bertempur melawan iblis, dan ditemukan di antara reruntuhan bangunan militer kuno di kawasan Paphlagonia, Turki. Penemuan ini mengundang perhatian luas karena diduga berkaitan erat dengan teks apokrif “Testament of Solomon” yang selama ini dilarang untuk dimasukkan dalam Alkitab resmi.

Menurut laporan dari NY Post, penemuan jimat ini memperlihatkan betapa bangsa Romawi zaman itu memiliki kepercayaan kuat pada kekuatan magis. Jimat ini menunjukkan bagaimana mereka menggunakan benda-benda yang dianggap sakral untuk melindungi diri dari ancaman jahat. “Kami menemukan jimat ini di lokasi yang penuh misteri, dan hal ini menggambarkan betapa besarnya pengaruh spiritual dan magis yang ada pada waktu itu,” ungkap salah satu arkeolog dari Universitas Karabuk.

Jimat yang ditemukan ini meskipun sekilas tampak sederhana, namun ketika diperhatikan lebih lanjut, terdapat teks yang berbicara tentang penggunaan kekuatan magis untuk mengendalikan iblis. “Perjanjian Solomon” sendiri dikenal sebagai teks yang kontroversial, karena menggambarkan Raja Solomon yang diberikan cincin magis oleh Malaikat Mikhael untuk menaklukkan iblis. Teks ini mengisahkan bahwa dengan menggunakan jimat ini, seseorang bisa mengalahkan iblis kuat seperti Beelzebul.

Lebih menarik lagi, di bagian belakang jimat tersebut terdapat nama empat malaikat agung: Azrail, Gabriel, Michael, dan Israfil, yang terukir dalam bahasa Yunani. Hal ini menunjukkan hubungan yang lebih dalam antara jimat ini dengan tradisi spiritualist yang kompleks dan mistis dalam masyarakat kuno.

Raja Solomon sendiri, berdasarkan kisah yang terdapat dalam Alkitab, merupakan sosok yang legendaris di kalangan umat Yahudi dan Kristen. Ia dikenal sebagai anak dari Raja Daud dan memerintah selama periode kejayaan Israel. Dikenal karena kebijaksanaannya, Solomon adalah sosok yang membangun Bait Allah pertama di Yerusalem. Namun, ketidakstabilan spiritualnya di akhir hidupnya—di mana ia terpengaruh oleh penyembahan berhala—menjadi catatan penting yang kontras dengan kebijaksanaannya.

Para arkeolog menyatakan bahwa penemuan jimat ini tidak hanya menambah wawasan tentang Raja Solomon, tetapi juga memberikan gambaran tentang bagaimana masyarakat Romawi mempercayai kekuatan magis. Ini mencerminkan budaya dan praktik spiritual yang ada pada masa itu, termasuk pemakaian jimat sebagai alat perlindungan.

Teks “Testament of Solomon” sendiri sampai saat ini tidak termasuk dalam kanon Alkitab, baik untuk Yahudi maupun Kristen, karena dianggap tidak sejalan dengan ajaran yang ada. Keterkaitannya dengan iblis membuat kitab ini dihindari dalam narasi-hikmah religius mainstream, meskipun begitu banyak orang masih tertarik untuk menjelajahi ajaran-ajaran kontroversial dan muram yang dikandungnya.

Penemuan jimat Raja Solomon ini menunjukkan semburat kepercayaan terhadap kekuatan mistis dan menyoroti aspek kompleks dari pewarisan spiritual pada masanya. Kisah hidup Solomon, dari kebijaksanaan yang luar biasa hingga jalan menuju kebinasaan pribadi, menginspirasi banyak generasi dan menjadi tema yang terus digali oleh para peneliti dan penggemar sejarah hingga saat ini. Dengan berkembangnya penelitian lebih lanjut, mungkin semakin banyak misteri yang terungkap seputar pengaruh dan ajaran yang ada dalam “Testament of Solomon”.

Berita Terkait

Back to top button