
Malang, Octopus – Arema FC telah resmi menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Malang. Pada Sabtu, 3 Mei 2025, kedua belah pihak menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang memungkinkan Arema FC kembali menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai lokasi pertandingan kandang untuk dua laga sisa Liga 1 2024/2025.
General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyatakan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan tonggak penting dalam sejarah klub. “Alhamdulillah, hari ini kita resmi melakukan penandatanganan MoU dengan Pemkab Malang. Ini adalah pondasi awal yang sangat penting untuk memulai kembali aktivitas pertandingan di Stadion Kanjuruhan,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Stadion Kanjuruhan dijadwalkan akan menjadi tuan rumah bagi dua pertandingan penting. Pertandingan pertama akan dilangsungkan melawan Persik Kediri pada 11 Mei 2025, diikuti dengan laga melawan Semen Padang pada 25 Mei 2025. Dengan kembalinya Arema ke stadion ini, klub berharap dapat mengembalikan gairah sepak bola di Malang Raya dan meningkatkan performa tim yang bermain di kandang sendiri.
Persiapan untuk musim berikutnya juga tengah dilakukan. Arema FC akan memanfaatkan Stadion Kanjuruhan untuk mempersiapkan diri menghadapi Liga 1 2025/2026 yang direncanakan kick-off pada bulan Agustus mendatang. Yusrinal juga menegaskan, stadion telah memenuhi standar FIFA, dengan aspek keselamatan sebagai prioritas utama.
“Dukungan dari Aremania sangat kita harapkan dalam menjaga keamanan, kenyamanan, dan keselamatan selama pertandingan,” tambahnya. Arema FC berkomitmen untuk menciptakan atmosfer yang positif dan kondusif saat laga berlangsung.
M Hidayat, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, juga mengungkapkan rasa syukurnya atas penandatanganan MoU ini. Ia berpendapat bahwa kerjasama ini akan menciptakan sinergi yang baik dalam pemanfaatan Stadion Kanjuruhan. “Mari kita rawat dan jaga stadion ini agar lebih bermanfaat dan berprestasi bagi banyak pihak, terutama di Kabupaten Malang,” ujarnya.
Arema FC juga menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat dan para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang terjadi sebelumnya. Yusrinal mengajak semua pihak untuk memberikan doa dan dukungan agar tim dapat kembali berjaya di kandang sendiri dan meraih prestasi yang lebih membanggakan.
Dengan kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan, diharapkan tidak hanya akan meningkatkan performa klub, tetapi juga memulihkan semangat komunitas dan suporter dalam menyaksikan sepak bola di kota Malang. Hal ini menjadi langkah signifikan dalam mengembalikan Stadion Kanjuruhan sebagai arena sepak bola profesional, serta membangkitkan kembali antusiasme masyarakat terhadap olahraga yang sangat dicintai ini.