
Apple dilaporkan mengambil langkah signifikan untuk memperluas fasilitas produksinya di Brasil sebagai respons terhadap kebijakan tarif impor yang ketat dari pemerintahan Presiden Donald Trump. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi dampak tarif yang dikenakan terhadap produk yang diimpor dari China dan India, dua pusat utama produksi perangkat Apple.
Sebagaimana diketahui, sebagian besar produk Apple, termasuk iPhone, diproduksi di Tiongkok, dengan mitra manufaktur terbesar, Foxconn, menjalankan pabrik-pabrik di negara tersebut. Namun, tafsir dari kebijakan tarif baru mengindikasikan kebutuhan untuk mendiversifikasi lokasi produksi, terutama karena kenaikan pajak impor yang signifikan—34% untuk barang dari China dan 26% untuk barang dari India—membuat biaya produksi semakin tinggi. Ini, pada gilirannya, dapat memaksa Apple untuk menaikkan harga bagi konsumen.
Berdasarkan informasi dari GSM Arena, tarif impor baru ini mendorong Apple untuk mempertimbangkan opsi lain, dan Brasil muncul sebagai alternatif yang menarik karena hanya dikenakan tarif impor sebesar 10%. Keputusan ini menunjukkan strategi jangka panjang Apple untuk tidak hanya berfokus pada satu lokasi produksi, tetapi juga untuk memanfaatkan potensi pasar di Amerika Selatan.
Apple sebelumnya sudah memproduksi beberapa model iPhone, termasuk iPhone 13, 14, dan 15, di Brasil. Rencana ekspansi fasilitas produksi ini mencakup penambahan model iPhone 16 Pro. Namun, untuk memenuhi rencana ini, Apple perlu melakukan restrukturisasi sekaligus investasi tambahan untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Dengan memperluas fasilitas di Brasil, Apple berharap dapat memenuhi permintaan lokal sekaligus mampu mengekspor unit-unit iPhone ke pasar AS. Ini akan membantu perusahaan untuk menghindari sebagian besar tarif yang dikenakan oleh pemerintah AS, menciptakan keseimbangan antara biaya dan keuntungan.
Berikut adalah beberapa poin utama terkait ekspansi produksi Apple di Brasil:
- Tujuan Ekspansi: Untuk menghindari tarif impor yang tinggi dari produk buatan China dan India.
- Tarif Impor: Menghadapi pajak impor 34% dari China dan 26% dari India, Brasil menawarkan tarif yang lebih rendah, hanya 10%.
- Model yang Diproduksi: Ekspansi akan mencakup produksi iPhone 16 Pro, selain model-model lain yang sudah ada.
- Manufaktur di Brasil: Apple telah memproduksi beberapa model sebelumnya di Brasil, menunjukkan komitmennya dalam memperluas operasi di negara ini.
- Strategi Pasar: Memenuhi kebutuhan pasar lokal dan memfasilitasi ekspor ke AS untuk menghindari tarif impor yang menyakitkan.
Langkah ini sejalan dengan tren global yang semakin menyadari pentingnya keberagaman lokasi produksi untuk mengurangi risiko dalam rantai pasokan. Apalagi, dengan adanya ketegangan perdagangan yang terus berlanjut antara AS dan China, pergeseran ini menjadi semakin relevan.
Sebagai perusahaan teknologi global terkemuka, langkah ini juga menunjukkan bahwa Apple tidak hanya beradaptasi dengan kebijakan ekonomi saat ini tetapi juga melakukan investasi strategis untuk pertumbuhan jangka panjang dalam pasar yang berpotensi. Kebijakan ini tidak hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga mencerminkan pandangan Apple terhadap keberlanjutan di tengah tantangan ekonomi yang dinamis.