Apa Itu Kurikulum? Temukan Pengertian dan Fungsinya!

Kurikulum merupakan bagian integratif dalam sistem pendidikan yang menjadi fondasi dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Namun, seringkali masih banyak yang bertanya, apa sebenarnya pengertian kurikulum, serta apa saja fungsi dan tujuannya dalam dunia pendidikan? Artikel ini akan mengupas secara mendalam.

Secara umum, kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan yang mencakup tujuan, isi, bahan pelajaran, dan metode yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran, demi mencapai tujuan pendidikan tertentu. Definisi ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dari sisi etimologis, kata “kurikulum” berasal dari bahasa Latin yang berarti “jalur” atau “tempat berpacu,” menggambarkan perjalanan yang harus dilalui peserta didik untuk meraih tujuan pendidikan.

Lebih dari sekedar daftar mata pelajaran, kurikulum juga berfungsi sebagai kumpulan pengalaman yang meliputi pendidikan, sosial, budaya, dan seni yang disediakan oleh lembaga pendidikan. Hal ini menegaskan bahwa kurikulum tak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada proses pembentukan karakter dan pengembangan kemampuan siswa secara menyeluruh.

Sejarah kurikulum di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat sejumlah perubahan yang mengikuti dinamika sosial dan kebutuhan pendidikan. Mulai dari Kurikulum 1947 yang menekankan pada pendidikan karakter pasca kemerdekaan, hingga Kurikulum Merdeka saat ini yang memberikan kebebasan bagi guru dan siswa untuk memilih materi yang sesuai dengan minat dan kebutuhan belajar mereka. Berikut adalah beberapa kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia:

1. Kurikulum 1947: Fokus pada pendidikan karakter.
2. Kurikulum 1994: Mengusung pendekatan tematik dan integratif.
3. Kurikulum 2006 (KTSP): Memberi otonomi lebih besar pada sekolah.
4. Kurikulum 2013: Mengedepankan pendidikan karakter dan kompetensi.
5. Kurikulum Merdeka: Mendorong pemilihan materi belajar yang relevan.

Kurikulum memiliki beberapa tujuan yang terbagi dalam tingkatan, di antaranya:

– Tujuan Pendidikan Nasional: Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi individu yang beriman dan bertanggung jawab.
– Tujuan Institusional: Kualifikasi yang harus dicapai oleh peserta didik di lembaga pendidikan tertentu.
– Tujuan Kurikuler: Tujuan dari masing-masing mata pelajaran.
– Tujuan Instruksional: Kemampuan yang diharapkan setelah menyelesaikan satu unit pembelajaran.

Fungsi kurikulum dalam pendidikan sangat beragam. Bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai acuan belajar dan mempersiapkan mereka untuk ujian, serta menjadi standar pendidikan nasional yang menjamin pemerataan kualitas pendidikan. Sedangkan bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk merancang proses pembelajaran dan menentukan materi yang relefan. Kepala sekolah menggunakan kurikulum sebagai dasar dalam pengelolaan sistem pendidikan, sementara orang tua dapat mengawasi proses belajar anak mereka.

Ada juga fungsi umum kurikulum yang mencakup:

1. Fungsi Penyesuaian: Membantu individu beradaptasi dengan perubahan.
2. Fungsi Integrasi: Menyatukan individu dengan nilai sosial dan budaya.
3. Fungsi Diferensial: Mengakomodasi perbedaan individu dan mendorong pemikiran kritis.
4. Fungsi Persiapan: Mempersiapkan siswa untuk pendidikan lanjut atau dunia kerja.
5. Fungsi Diagnostik: Identifikasi kemampuan dan kesulitan belajar siswa.

Kurikulum juga terdiri dari komponen-komponen penting menurut Soemanto, yaitu tujuan, materi, pengalaman belajar, dan penilaian. Tujuan memberikan arah pendidikan, sementara materi harus relevan dengan perkembangan zaman. Pengalaman belajar mencakup interaksi antara guru dan siswa, dan penilaian digunakan untuk mengukur efektivitas kurikulum.

Dengan demikian, kurikulum adalah fondasi yang sangat penting dalam menciptakan generasi yang cerdas, mandiri, dan siap menghadapi tantangan zaman. Kesadaran akan hakikat dan fungsi kurikulum menjadi kebutuhan yang mendesak bagi semua pihak, termasuk siswa, pendidik, dan masyarakat luas, demi kemajuan pendidikan.

Exit mobile version