
Ramadan adalah bulan yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, di mana mereka menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Di samping menahan diri dari makan dan minum, salah satu praktik yang sangat dianjurkan adalah sahur. Meskipun sahur memiliki banyak manfaat, pertanyaan yang sering muncul adalah, "Apa hukum berpuasa jika tidak melakukan sahur?"
Sahur, yang berasal dari kata Arab "sahar," menunjukkan waktu menjelang subuh. Dalam konteks puasa, sahur merujuk pada makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum waktu fajar. Menurut Islam, sahur adalah amalan sunnah yang dianjurkan dan memberikan berkah, namun bukan syarat agar puasa seseorang sah. Artinya, jika seseorang melewatkan sahur, mereka tetap dapat menjalankan puasa dengan sah selama mereka memiliki niat untuk berpuasa dan mengikuti aturan yang ditetapkan sepanjang hari.
"Anda masih bisa berpuasa meskipun melewatkan waktu sahur. Sahur adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan dan membawa berkah, namun bukan syarat untuk kesahihan puasa," kata seorang sumber dari Islamic Relief. Pada dasarnya, puasa dimulai saat waktu Fajr, dan selama individu memiliki niat dan tidak melanggar norma puasa, puasa tersebut sah.
Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun puasa tanpa sahur sah, Nabi Muhammad SAW mendorong umatnya untuk tetap melaksanakan sahur. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda, "Ada berkah dalam makan sahur, maka jangan tinggalkan, meskipun salah satu dari kalian hanya meminum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya mengirimkan berkah dan rahmat kepada mereka yang makan sahur." Hadis ini menegaskan pentingnya sahur sebagai bentuk ibadah yang mendatangkan berkah.
Tata cara sahur Ramadan juga memiliki beberapa poin penting yang dapat menjadi panduan bagi umat Muslim. Berikut adalah ringkasan tata cara sahur yang dapat diterapkan:
Membaca Niat: Sebelum sahur, umat Muslim dianjurkan untuk membaca niat berpuasa, yang dapat disampaikan dalam bahasa Arab atau dalam bahasa yang dipahami.
Waktu Sahur: Waktu sahur direntang antara tengah malam hingga menjelang waktu fajar. Dianjurkan untuk bersahur sedekat mungkin dengan waktu fajar untuk mendapatkan keberkahan tambahan.
- Perhatikan Jadwal Imsak: Jadwal imsak adalah waktu yang menandakan bahwa puasa sudah dimulai. Ini adalah batas waktu yang lebih awal dari waktu fajar dan seharusnya diingat oleh setiap Muslim untuk menghentikan makanan dan minuman.
Dengan memperhatikan panduan di atas, diharapkan umat Muslim dapat menjalankan sahur dengan baik dan mendapatkan manfaat maksimal dari ibadah puasa. Meskipun sahur diakui sebagai sunnah yang baik, penting untuk dicatat bahwa puasa yang sah tetap dapat dilakukan tanpa itu. Namun, lebih baik bagi umat Muslim untuk tidak meninggalkan sahur demi keberkahan yang dapat diperoleh, baik dalam ibadah puasa maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Di saat Ramadan, sangat dianjurkan bagi setiap Muslim untuk mengamati kebiasaan sahur. Selain memberikan energi untuk menjalani aktivitas, sahur juga menjadi momen sosial untuk berkumpul dan berbagi dengan keluarga. Dengan pemahaman yang benar tentang hukum berpuasa dan pentingnya sahur, diharapkan ajaran Islam dapat semakin dipahami dan diamalkan dengan baik oleh seluruh umatnya.