
Dukungan luar biasa dari masyarakat Kalimantan Selatan untuk PS Barito Putera semakin terlihat jelas. Pada laga kandang mereka melawan Malut United dalam lanjutan Liga 1 yang berlangsung pada Sabtu malam WIB, 8 Maret 2025, tiket pertandingan tersebut terjual habis dalam waktu yang mengejutkan, hanya dalam 10 menit. Fenomena ini mencerminkan tingginya antusiasme suporter, yang telah lama menunggu kesempatan untuk menyaksikan tim kesayangan mereka bertanding di stadion.
Berdasarkan informasi yang diunggah oleh akun media sosial @tentang_barito, seluruh kategori tiket untuk pertandingan tersebut langsung ludes. Tidak hanya itu, kategori tiket di tribun timur terjual dalam hitungan detik. Unggahan tersebut menyampaikan, “Sampai jumpa di SDL, Dangsanak,” yang menunjukkan kedekatan dan keakraban antara suporter dan tim.
CEO PS Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap para suporter yang selalu setia mendukung tim. “Mungkin ini bentuk kecintaan dan kerinduan para suporter karena Barito sudah lama tidak bermain di kandang sendiri,” ujarnya. Pernyataan Hasnuryadi memberikan gambaran jelas mengenai betapa besar harapan dan emosional fans terhadap timnya.
Antusiasme yang ditunjukkan masyarakat tidak terjadi secara kebetulan; ini merupakan hasil dari performa positif yang ditunjukkan oleh Barito Putera dalam beberapa laga sebelumnya. Namun, kebanggaan tersebut harus diimbangi dengan kenyataan bahwa kapasitas Stadion Demang Lehman yang terbatas setelah renovasi membuat banyak suporter tidak dapat menyaksikan pertandingan secara langsung. Hasnuryadi mengakui keterbatasan ini dan meminta maaf kepada para penggemar.
Langkah jangka panjang dalam menghadapi masalah ini menjadi perhatian serius. Hasnuryadi juga mengungkapkan harapan saat berbicara sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Selatan. Ia menyatakan, “Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, sedang merencanakan pembangunan stadion bertaraf internasional dengan kapasitas lebih besar.” Ini diharapkan tidak hanya menjadi tempat untuk pertandingan sepak bola, tetapi juga untuk seluruh cabang olahraga sebagai semacam sport center.
Sementara itu, pertandingan melawan Malut United diharapkan menjadi momentum bagi Barito Putera untuk mempertahankan performa yang baik dan meraih kemenangan di kandang sendiri. Suasana stadion yang penuh sesak dengan suporter diprediksi akan menjadi faktor penentu dalam semangat para pemain di lapangan.
Dari sisi suporter, semangat yang ditunjukkan oleh mereka juga memberikan dampak positif bagi tim. Momentum ini menjadi pengingat bahwa sepak bola tidak hanya sekedar permainan, tetapi juga tentang komunitas dan rasa solidaritas antar sesama. Antusiasme ini menciptakan ikatan emosional yang kuat antara tim dan suporter, serta memberikan motivasi tambahan bagi para pemain untuk berjuang lebih keras.
Dengan semua perhatian dan harapan yang tersemat dalam laga tersebut, PS Barito Putera memiliki tantangan untuk memenuhi ekspektasi suporter mereka. Keberhasilan menjawab tantangan ini kian ditunggu oleh ribuan penggemar yang berharap dapat terus menyaksikan tim mereka bersinar di Liga 1. Situasi ini membuka jalan bagi masa depan yang menjanjikan, tidak hanya untuk tim, tetapi juga untuk perkembangan olahraga di Kalimantan Selatan.