
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah diundang untuk mengisi acara di Universitas Yordania. Kegiatan tersebut berlangsung pada 23 Februari 2025 dalam rangka Irbid Expo 2025. Di hadapan mahasiswa, Anies berbagi pandangannya mengenai pentingnya kerjasama dan peran mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri.
Dalam pidatonya, Anies menyampaikan bahwa keberadaan mahasiswa di luar negeri merupakan kesempatan emas untuk membangun jaringan dan kolaborasi. “Anda sedang berada di negeri yang jauh hitungan kilometernya dari tempat Anda lahir. Dan ini kesempatan untuk membangun kerja bersama,” ucapnya, menggarisbawahi pentingnya keterhubungan antar pihak.
Kejadian menarik terjadi ketika Anies berinteraksi dengan salah satu mahasiswa, yang ternyata merupakan wakil presiden mahasiswa Indonesia di Yordania. “Oh wakil presiden ya? Kenapa kok nggak ada fotonya di atas sini?” canda Anies, membuat suasana semakin ceria. Momen tersebut menunjukkan karakter humoris Anies yang mampu mencairkan suasana di antara mahasiswa.
Namun, candaannya tidak berhenti di situ. Anies juga menyentuh isu berat dengan mengungkapkan harapannya akan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang berkaitan dengan pemilihan umum. “Jadi nunggu ya putusan MK ya?” celetuk Anies, yang sontak memicu gelak tawa dan tepuk tangan dari para mahasiswa yang hadir. Pernyataan ini mencerminkan pandangannya yang peka terhadap situasi politik tak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.
Lebih lanjut, Anies menegaskan pentingnya kontribusi yang dapat diberikan oleh para mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikan mereka. Ia menyatakan, “Kita tidak butuh orang pulang menerapkan ilmu, kita butuh orang pulang menyelesaikan masalah di Indonesia.” Ini adalah ajakan bagi mahasiswa untuk tidak hanya membekali diri dengan pengetahuan, tetapi juga aktif terlibat dalam solusi permasalahan di Tanah Air.
Selama acara, Anies juga menyoroti peran mahasiswa dalam memberikan solusi untuk berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Dengan semangat nasionalisme, ia berharap para mahasiswa yang belajar di luar negeri bisa membawa pengetahuan dan pengalaman mereka untuk berkontribusi positif di Indonesia. “Saya senang dengarnya karena apa? Kan banyak orang kuliah di luar negeri pulang ingin menerapkan ilmu. Mari gunakan ilmu tersebut untuk menyelesaikan masalah nyata,” tambahnya.
Interaksi ini menandakan komitmen Anies terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia, terutama bagi generasi muda yang akan melanjutkan perjuangan bangsa. Dengan cara ini, Anies tidak hanya bertindak sebagai pemimpin, tapi juga sebagai mentor yang menginspirasi para mahasiswa untuk memiliki visi yang lebih luas dan berorientasi pada perubahan.
Meskipun acara tersebut sarat dengan canda dan tawa, esensi yang ingin disampaikan Anies adalah tanggung jawab individu terhadap masa depan bangsa. Dengan berani membawa isu-isu penting dalam forum sepert ini, Anies Baswedan berhasil menunjukkan bahwa di tengah kesenangan, ada harapan dan tanggung jawab yang harus diemban oleh generasi penerus bangsa.
Kegiatan ini juga menjadi contoh bagaimana tokoh publik dapat menjalin komunikasi yang positif dengan mahasiswa di luar negeri, sekaligus mendorong mereka untuk berpikir kritis serta berkarya demi kemajuan Indonesia.