
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, memberikan pembelaan terhadap kiper Andre Onana meskipun performanya belakangan ini kerap menuai kritik tajam. Dalam laga perempat final Liga Europa melawan Lyon, Onana kembali terlibat dalam kesalahan yang berujung pada hasil imbang 2-2 untuk MU. Kesalahan tersebut terjadi ketika sepakan bebas dari Thiago Almada gagal diantisipasi dengan baik oleh Onana, yang membuat Lyon unggul lebih dahulu.
Pertandingan yang berlangsung pada akhir pekan lalu itu menunjukkan dinamika kuat antara kedua tim. MU awalnya tertinggal setelah gol cepat Lyon, namun berhasil membalikkan keadaan menjadi unggul 2-1 lewat gol Joshua Zirkzee. Sayangnya, keunggulan tersebut tidak bertahan lama, karena Rayan Cherki berhasil menjadikan skor imbang pada menit terakhir dengan memanfaatkan kesalahan Onana yang tidak mampu menahan tembakan Georges Mikautadze.
Amorim, yang ditunjuk sebagai pelatih MU mengaku bahwa dirinya tidak ingin menyalahkan Onana secara langsung. “Jika Anda melihat musim ini, saya telah membuat lebih banyak kesalahan daripada dia selama pertandingan terakhir ini dan selama beberapa bulan terakhir,” ungkap Amorim, sebagaimana dilansir BBC. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Amorim merasa ada tanggung jawab kolektif dalam tim, dan ia tetap memiliki keyakinan tinggi terhadap Onana meskipun banyak pihak meragukannya.
Amorim menambahkan, tidak ada saran spesifik yang dapat diberikan kepada Onana saat ini kecuali untuk tetap bersikap natural. Ia akan mempertimbangkan performa kiper asal Kamerun tersebut dalam pembuatan daftar pemain, namun kepercayaan Amorim kepada Onana tetap utuh. “Namun, saya sangat yakin pada Andre,” ujarnya, menekankan dukungan kepada kiper itu di tengah badai kritik yang datang.
Kritik terhadap Onana semakin menguat ketika Nemanja Matic, mantan pemain MU yang kini bermain untuk Lyon, menilai bahwa Onana termasuk dalam jajaran kiper terburuk dalam sejarah klub tersebut. Data menunjukkan bahwa sejauh ini, Onana telah melakukan delapan kesalahan yang menyebabkan gol, menjadikannya kiper yang paling banyak melakukan kesalahan di Liga Premier Inggris pada musim ini.
Meski demikian, MU saat ini berada dalam posisi yang sulit di Liga Primer, terdampar di urutan ke-13 klasemen. Kesempatan untuk melanjutkan kiprah di Eropa musim depan kini bergantung pada pencapaian mereka di Liga Europa. Satu-satunya harapan adalah menjuarai turnamen tersebut, yang dapat memberikan tempat untuk musim Eropa berikutnya.
Dalam konteks yang lebih luas, situasi ini memang menjadi tantangan bagi Amorim dan timnya. Kehilangan poin dalam pertandingan penting seperti ini berpotensi merugikan psikologis tim, terlebih setelah mengalami tekanan di kompetisi domestik. Namun, dengan dukungan pelatih dan upaya untuk memperbaiki performa, diharapkan Andre Onana dan tim dapat bangkit.
Pertandingan leg kedua melawan Lyon akan berlangsung di Old Trafford dalam waktu dekat. Ini memberi kesempatan bagi MU untuk membuktikan kapasitas mereka dan menunjukkan bahwa kesalahan di laga sebelumnya dapat dijadikan pelajaran berharga. Amorim dan timnya berharap dapat membawa pulang kemenangan dan melanjutkan perjuangan di kancah Eropa, meskipun ditengah berbagai kritik yang melanda, dukungan untuk Onana dan tim harus tetap terjaga demi mencapai tujuan bersama.