Alfredo Vera Ungkap Kekecewaan Usai Madura Utd Gagal ke Final AFC

Madura United mengalami kekecewaan setelah gagal melaju ke final AFC Challenge League. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Joko Samudro pada Kamis, 17 April 2025, berakhir imbang 3-3 melawan Svay Rieng, yang menjadikan total agregat 3-6 untuk kekalahan Laskar Sape Kerrab. Kegagalan ini membuat ambisi Madura United untuk mengukir prestasi di kejuaraan Asia harus terhenti.

Pelatih Madura United, Alfredo Vera, memberikan penilaian yang realistis terkait pertandingan tersebut. Ia mengakui bahwa Svay Rieng tampil lebih baik dan mampu mengimplementasikan sistem permainan yang kuat, sehingga menyulitkan anak asuhnya untuk mengembangkan strategi permainan. “Svay Rieng bermain bagus, sistem permainan mereka berjalan dengan baik dan itu menyulitkan kami,” ungkapnya setelah pertandingan.

Demi mengejar ketertinggalan dari leg pertama, Alfredo mengubah pendekatan permainan dengan menginstruksikan pemain untuk bermain lebih agresif. Perubahan strategi ini diharapkan bisa membalikkan keadaan. “Kami mengubah cara bermain untuk lebih agresif, namun Svay Rieng mampu mengantisipasi hal tersebut,” jelas Alfredo.

Dalam momen pertandingan tersebut, terang Alfredo, ada beberapa situasi yang menc引irkan timnya, termasuk gol pertama lawan yang dipertanyakan karena diduga offside. Namun, ia enggan menyalahkan wasit dan mendukung keputusan yang telah diambil. “Beberapa situasi di pertandingan mungkin bisa dilihat offside, tapi saya tidak berhak memutuskan, wasit juga luar biasa,” tambahnya.

Alfredo juga menggarisbawahi bahwa kegagalan Madura United kali ini bukan karena kurangnya fokus pemain akibat komitmen di Liga 1. Ia menekankan bahwa tim datang dengan tekad untuk melaju ke final. “Tidak ada konsentrasi yang terpecah, kami datang dengan keinginan untuk menang,” ucapnya tegas.

Meskipun mengalami hasil yang tidak diinginkan, Alfredo memilih untuk tidak mencari kambing hitam atas hasil ini. Ia memahami adanya beberapa faktor yang mungkin memengaruhi performa tim, seperti absennya pemain kunci serta jadwal pertandingan yang padat. Meskipun demikian, ia tidak ingin menjadikan faktor tersebut sebagai alasan utama kegagalan. “Hari ini kami bermain bagus, lawan juga menunjukkan permainan yang cukup baik. Saya pikir kelelahan bukan faktor utama,” papar Alfredo.

Dari hasil pertandingan ini, pelatih asal Argentina tersebut juga mencatat adanya perkembangan dalam permainan timnya dibandingkan leg pertama. Dalam leg kedua, Madura United berhasil mencetak gol, sebuah hal yang tidak berhasil mereka lakukan sebelumnya. “Kami meningkat, kali ini kami bisa mencetak gol. Kami lebih berani dibandingkan leg pertama,” ujarnya.

Alfredo Vera selaku pelatih Madura United menyatakan komitmennya untuk terus membangun tim agar bisa tampil lebih baik di turnamen mendatang. Dengan kegagalan ini, tentunya menjadi evaluasi tersendiri bagi tim untuk memperbaiki diri di masa depan dan mempersiapkan laga-laga berikutnya baik di kancah domestik maupun internasional.

Meskipun ini adalah akhir bagi Madura United di AFC Challenge League, harapan dan ambisi untuk mencetak prestasi masih tetap ada. Pertandingan ini menjadi pengalaman berharga bagi seluruh anggota tim dan pelatih untuk meningkatkan performa di kompetisi yang akan datang. Madura United tetap bertekad untuk menjadi tim yang kompetitif di level Asia, dan perjalanan ini akan menjadi pijakan untuk meraih sukses di masa yang akan datang.

Berita Terkait

Back to top button