Airlangga: Indonesia Dorong Hasil Konkret dalam Negosiasi Tarif AS

Pemerintah Indonesia segera memulai negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) terkait bea impor sebesar 32% yang menjadi beban pada produk-produk dari Indonesia. Dalam sebuah pernyataan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (15/4/2025), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pentingnya hasil konkret dari proses negosiasi yang akan berlangsung di Washington DC.

“Kemarin Indonesia menyampaikan keinginan agar pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang bersifat konkret. Specific outcome itu lebih penting,” ujar Airlangga, menunjukkan fokus utama Indonesia agar negosiasi tidak hanya menjadi formalitas semata, tetapi dapat menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat bagi kedua negara.

Proses negosiasi ini dipandang sebagai langkah strategis, mengingat pengalaman di perjanjian perdagangan sebelumnya seringkali menunjukkan bahwa kesepakatan tidak dapat dicapai dalam satu pertemuan saja. Airlangga menjelaskan bahwa setidaknya akan dibutuhkan dua hingga tiga putaran negosiasi untuk mencapai sebuah kesepakatan yang final, dimulai dari pembicaraan awal hingga penyusunan dokumen resmi.

Dalam kunjungan tersebut, Indonesia akan membuka kemungkinan kerja sama lebih lanjut lewat perjanjian perdagangan bebas terbatas atau limited Free Trade Agreement (FTA). Selain itu, pemerintah juga akan mengupayakan revitalisasi kerja sama dagang melalui perjanjian TIFA (Trade and Investment Framework Agreement), yang mencakup isu-isu tarif, non-tariff measures (NTMs), perdagangan dan investasi, serta sektor keuangan.

Dalam konteks tarif yang diberlakukan oleh pemerintah AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, Indonesia mengusulkan agar diskusi lebih terfokus pada aspek-aspek yang pragmatis dan spesifik. Dengan pendekatan ini, diharapkan kedua negara dapat segera merasakan manfaat dari kerjasama ekonomi yang dijalin.

“Jadi artinya specific outcome itu lebih penting,” tegas Airlangga, menekankan bahwa hasil konkret dari negosiasi adalah hal yang sangat diharapkan oleh Indonesia.

Tim lobi tingkat tinggi Indonesia dijadwalkan untuk melakukan negosiasi dengan pihak AS pada 16 hingga 23 April 2025. Delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Airlangga serta melibatkan Menteri Luar Negeri Sugiono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mereka akan mengadakan pertemuan dengan berbagai pejabat tinggi pemerintah AS, termasuk perwakilan dari United States Trade Representative (USTR), Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Keuangan AS.

Melalui negosiasi ini, Indonesia berharap dapat membangun hubungan dagang yang lebih solid dengan AS, serta meminimalkan dampak negatif dari tarif yang dikenakan saat ini. Dengan berfokus pada kesepakatan yang didasarkan pada kebutuhan dan keuntungan mutu, Indonesia ingin memastikan bahwa upaya-upaya ini tidak sia-sia dan dapat mendatangkan hasil yang signifikan bagi perekonomian nasional.

Inisiatif ini juga merupakan bagian dari strategi Indonesia untuk meningkatkan daya saing di pasar global, sambil terus mengeksplorasi peluang baru dalam perdagangan dan investasi dengan berbagai negara, khususnya dengan mitra dagang utama seperti AS. Oleh karena itu, besarnya harapan kini bertumpu pada proses negosiasi yang akan datang dan hasil yang dapat dicapai dari pertemuan tersebut.

Berita Terkait

Back to top button