Ahmad Dhani, musisi dan pentolan grup band legendaris Dewa 19, sedang menjadi sorotan publik karena sikap vokalnya terhadap perselisihan yang melibatkan pencipta lagu Ari Bias dan penyanyi Agnez Mo. Dalam beberapa kesempatan, Dhani tidak segan-segan mengemukakan pendapatnya yang tegas mengenai isu royalti yang dianggapnya merugikan pencipta lagu, yang menjadi pokok permasalahan dalam perseteruan ini.
Dalam diskusi yang diadakan di Senayan, Jakarta Pusat, Ahmad Dhani menjelaskan bahwa ia menyuarakan ketidakpuasan ini bukan hanya mewakili pencipta lagu, tetapi juga sebagai seorang performer. “Saya kadang-kadang berisik bukan hanya mewakili pencipta lagu, tapi juga karena saya seorang performer,” ungkapnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa Dhani merasa penting untuk menjaga keberlangsungan industri musik yang adil dan transparan, sehingga semua pihak, baik penyanyi maupun pencipta lagu, dapat saling menghargai.
Terlepas dari konflik yang sedang terjadi, Dhani juga mencermati perjalanan karier Agnez Mo, menjaga agar perbandingan antara kedua belah pihak tetap proporsional. Menurutnya, popularitas Dewa 19 tidak kalah dibandingkan dengan Agnez Mo, yang telah lama dikenal di kancah musik internasional. “Jadwal Dewa 19 dan jadwal Agnez Mo belum tentu lebih sibuk Agnez Mo dibandingkan dengan jadwal Dewa 19,” tegasnya.
Sikap Ahmad Dhani tidak hanya sekedar mempertaruhkan nama besarnya di industri musik, namun juga memperjuangkan hak pencipta lagu serta mengajarkan kepada para musisi mengenai adab dalam menghargai karya orang lain. Ia mengkritik keras sikap Agnez Mo yang dianggapnya tidak responsif ketika Ari Bias meminta kejelasan mengenai haknya atas lagu-lagu yang telah diciptakannya. Dalam sebuah podcast yang disaksikan oleh Dhani, Agnez menjawab bahwa Ari bukan temannya, yang dinilai merendahkan semangat saling menghargai di industri musik.
Dhani memperlihatkan ketidaksetujuannya terhadap stigma yang muncul dalam industri musik, di mana satu pihak merasa lebih tinggi dan lebih berhak daripada yang lain. “Sebagai senior, saya harus mengajarkan dan memberi contoh bagaimana adab yang benar antara pencipta lagu dan penyanyi. Mereka harus setara, nggak boleh ada yang merasa lebih top, lebih tinggi derajatnya, atau merasa kerjaannya lebih berat. Itu nggak boleh terjadi,” paparnya dengan tegas.
Perdebatan ini memberikan gambaran yang jelas mengenai tantangan yang dihadapi para musisi dalam menjaga keadilan dan etika di dunia musik. Ahmad Dhani berupaya untuk menjadi suara bagi pencipta lagu lain yang mungkin mengalami situasi serupa, mendorong para seniman muda untuk lebih menghargai kekayaan intelektual yang ada di sekitarnya.
Vokalnya Dhani mengenai masalah ini memang mengundang perhatian publik dan memicu diskusi yang lebih luas mengenai perlunya reformasi dalam industri musik di Tanah Air. Dengan menyuarakan ketidakpuasan dan kritiknya, diharapkan akan ada perubahan yang positif demi keadilan bagi para pencipta lagu dan penyanyi.
Adanya kasus ini menunjukkan bahwa interaksi antara pencipta lagu dan penyanyi harusnya dibangun atas dasar saling menghormati dan menghargai karya. Penyanyi dan pencipta lagu harus saling bekerjasama untuk menciptakan ekosistem musik yang sehat dan produktif di Indonesia. Dukungan dari senior seperti Ahmad Dhani diharapkan dapat menjadi pemicu bagi generasi selanjutnya untuk menjaga etika dan profesionalisme dalam berkarier di dunia musik.